JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI menyatakan belum bisa menentukan motif bom bunuh diri yang dilakukan Muhammad Syarif di Masjid Adz-Dzikro di Markas Polisi Resor Kota Cirebon, 15 April lalu.
Menurut Wakil Kepala Bareskrim Markas Besar Polri Irjen Matius Salempang, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror masih menelusurinya hingga saat ini.
"Motif kami belum bisa menyebutkan. Kalau misalnya yang bersangkutan bisa ditanya, maka tidak masalah. Tapi, ini pelakunya sudah tidak ada. Jadi, sampai saat ini masih dikembangkan," ungkap Irjen Matius Salempang dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (18/4/2011).
Menurut Matius, kepolisian juga belum bisa memastikan apakah Muhammad Syarif bekerja sendiri untuk merakit bom bunuh diri yang dilakukannya tersebut. Apalagi, Syarif disebut-sebut pemain baru meskipun dia sempat diduga terlibat dalam penyerangan Alfamart di Cirebon dan pembunuhan anggota TNI di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Desa Cempaka, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 2 April lalu.
"Saya belum bisa sampaikan karena teman-teman masih dalami di lapangan," tambah Matius.
Nama Muhammad Syarif Astanagarif sendiri baru dinyatakan secara resmi oleh Markas Besar Polri setelah melakukan tes DNA, sidik jari, serta kecocokan gigi dan jasad Syarif dengan orangtua. Ia diketahui juga memiliki hubungan keluarga dengan Keraton Kanoman Cirebon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.