Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Kaji Hasil Dialog Ahmadiyah

Kompas.com - 14/04/2011, 16:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Agama tengah mengkaji hasil dialog dengan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), ormas-ormas Islam, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang berlangsung bulan Maret lalu. Kajian tersebut dilakukan bersama instansi pemerintah lainnya yang berkaitan, seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.

Hasil dialog sedang dirumuskan sejumlah instansi, lalu nanti bisa diketahui rekomendasinya," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, di sela cek kesehatan, di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Jakarta, Kamis (14/4/2011).

Kementerian Agama sebelumnya menggelar dialog terkait keberadaan JAI yang menuai pro dan kontra di masyarakat. Dialog tersebut diharapkan mampu memberi kejelasan bagi pihak yang mengaku pro maupun kontra terhadap JAI. Namun, pihak JAI tidak menghadiri dialog yang digelar. JAI menilai, Menteri Agama tidak netral. Oleh karena itu, dialog kemudian diambil alih Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Akan tetapi, kata Suryadharma, JAI kembali tidak hadir.

"Menurut Ahmadiyah, dialog yang dilaksanakan Kementerian Agama tidak netral, lalu diusulkan di Kemenko Kesra dan Kemenko Polhukam. Lalu, Menkokesra menggelar dialog, tapi tetap tidak hadir," katanya.

Meski JAI tidak hadir dalam dialog tersebut, Kementerian Agama dan instansi terkait tetap akan mengkaji hasil dialog berdasarkan opini tokoh-tokoh dari unsur lainnya yang hadir.

"Ya berdasar pengetahuan saja," ujarnya.

Adapun unsur lain yang diundang dalam dialog tersebut adalah sejumlah ormas Islam, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI), dan Front Umat Islam (FUI). Sementara LSM yang diundang adalah Maarif Institute, Wahid Institute, dan Setara Institute. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com