Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Dipo Membuang Stres

Kompas.com - 03/04/2011, 14:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki rumah dinas Sekretaris Kabinet Dipo Alam di Jalan Denpasar, Jakarta, bagaikan menelusuri sebuah galeri seni. Di ruang tamu cukup luas terdapat setidaknya enam lukisan cat minyak berukuran cukup besar, tiga lukisan di sepanjang dinding lorong penghubung menuju ruang makan, dan enam lagi di dinding teras belakang.

Semua lukisan berpigura emas itu adalah karya Dipo Alam sendiri yang mulai rajin menyalurkan bakatnya sejak tidak lagi menjabat Deputi Menko Perekonomian sejak 2005. Hobinya itu terus berlanjut ketika ia menjabat Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Berkembang atau Developing 8 di Istambul, Turki.

"Memang melukis itu hobi utama saya. Saya melukis untuk mengurangi stres. Jadi kalau malam-malam saya melukis, kalau di Turki dulu kadang-kadang sampai lupa sampai jam dua atau jam tiga pagi," kata Dipo pada acara bincang-bincang dengan wartawan di rumah dinasnya, Jakarta, Minggu (3/4/2011).

Lukisan-lukisan Dipo yang lahir di Jakarta 17 November 1949 itu sudah pernah melanglangbuana ke berbagai negara. Mantan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia pada era 1970-an itu pernah memamerkan lukisannya antara lain di Maroko, Aljazair, Tunisia, Ceko, Slovakia, dan Polandia.

Karya-karya yang dipamerkan itu adalah lukisan yang menggambarkan bencana tsunami Aceh 26 Desember pada 2004. Dipo yang sudah berada di Aceh pada hari keempat pasca bencana itu terpukau dengan "kegagahan" Masjid Baiturrahman yang tetap tegak berdiri di pusat kota Banda Aceh sementara bangunan sekelilingnya hancur tersapu tsunami.

"Saya kagum melihat Masjid Baiturrahman masih tegak sedangkan di sampingnya kiri-kanan banyak mayat-mayat dan bahkan banyak yang lari ke masjid itu selamat. Saya janji ingin melukisnya," tutur Dipo yang telah dianugerahi satu cucu laki-laki itu.

Karya-karya Dipo yang bertema bencana tsunami Aceh antara lain lukisan seorang wanita Arab Maghribi yang duduk termenung dengan latar belakang Masjid Baiturrahman, lukisan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikelilingi ribuan anak-anak keluarga korban tsunami, lukisan berjudul "run baby run 1" yang menggambarkan seorang bayi berlari menuju tiang masjid untuk menjauhi gelombang ombak tsunami, serta lukisan berjudul "run baby run 2" yang menggambarkan seorang bayi telanjang dipeluk ayahnya di tengah reruntuhan pepohonan dan puing-puing gedung dengan latar belakang Masjid Baiturrahman.

Ciri khas lukisan Dipo adalah dominasi warna hijau, biru, serta turquoise, yang menurut dia diilhami oleh kecintaannya pada lingkungan. Ayah dari dua putri itu menganut aliran neoorientalisme yang mulai menjadi kecenderungan atau tren pada abad ke-16 ketika pelukis-pelukis Eropa banyak menoleh ke Benua Afrika untuk mencari inspirasi.

Dipo yang belajar melukis secara otodikdak itu kini lebih banyak memenuhi lemari bukunya dengan aneka buku tentang lukisan, bukan hanya buku-buku tentang politik.

Pria yang menghabiskan waktu tiga tahun di Turki sejak 2007 hingga 2010 itu pun memiliki hadiah khusus untuk Presiden Turki Abdullah Gul dan istrinya, Hayrunnisa, yang akan berkunjung ke Indonesia pada 4-7 April 2011. Dipo melukis Presiden Turki ke-11 itu dalam dua buah karya berlatar belakang candi borobudur serta kain motif khas Aceh sebagai janji yang belum terkabulkan.

Ketika mulai bertugas di Turki, saat itu Dipo disambut oleh Gul yang masih menjabat menteri luar negeri. Ia pun terkesan oleh kepribadian Gul yang sederhana, selalu senyum, serta bicaranya yang selalu menyenangkan hati meski tanpa basa-basi sehingga akhirnya berjanji untuk melukisnya.

"Karena sibuk sebagai Sekjen D8, saya akhirnya menunda terus dan tidak disangka tahun 2010 harus pulang ke Indonesia untuk menjadi sekretaris kabinet, jadi utang lukisan ini baru kesampaian sekarang," ujarnya.

Dipo yang ditunjuk sebagai menteri pendamping untuk kunjungan kenegaraan Presiden Turki itu rencananya akan menyerahkan hadiah lukisan itu pada acara Bisnis Forum yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Hotel Shangrila pada 5 April 2011.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Nasional
    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    Nasional
    KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

    KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

    Nasional
    Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

    Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

    Nasional
    Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

    Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

    Nasional
    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Nasional
    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    Nasional
    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com