Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Tak Ada Urusan dengan Gedung

Kompas.com - 01/04/2011, 11:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Gerindra tetap menunjukkan sikap penolakannya terhadap rencana pembangunan gedung baru DPR. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Marthin Hutabarat, mengatakan, pembangunan gedung baru belum menjadi kebutuhan mendesak DPR saat ini. Apalagi, menurut dia, keberadaan gedung baru tak akan mempengaruhi kinerja anggota Dewan ke depannya untuk menjadi lebih baik.

”Peningkatan kinerja tak ada urusannya dengan gedung baru DPR. Yang terpenting bahwa gedung DPR tak hanya digunakan untuk gedung transaksi, katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Jumat (1/4/2011).

Anggota Komisi III DPR ini mempertanyakan alasan pembangunan gedung baru akan meningkatkan kinerja anggota Dewan. Padahal, menurut dia, kinerja anggota justru terkait dengan idealisme masing-masing anggota.

Oleh karena itu, dalam rapat konsultasi mendatang, Gerindra tetap akan menolak kelanjutan pembangunan gedung baru. Menurut Marthin, jika gedung baru dengan 36 lantai dibangun, gedung DPR yang lama, Gedung Nusantara I, akan terbengkalai. Banyak ruangan di gedung dengan 23 lantai itu tak akan terpakai lagi. Alasan bahwa gedung baru juga akan dipakai oleh anggota Dewan yang akan datang juga dinilainya naif.

Ngapain ngurus DPR yang akan datang,” ucapnya.

Kalaupun gedung baru nanti jadi dibangun, Marthin berharap gedung dibangun sesuai dengan kebutuhan saat ini. Selain itu, gedung juga harus dibuat oleh arsitek Indonesia yang menyadari kebinekaan Indonesia dan harus melalui mekanisme sayembara. Bahkan, dia mengimpikan gedung akan memanfaatkan tenaga matahari.

Sejumlah anggota DPR, digagas oleh anggota DPR asal Fraksi PAN, Teguh Juwarno, kemarin, menggagas petisi moral. Ia mengumpulkan tanda tangan dari anggota DPR yang menolak rencana pembangunan gedung tersebut.

Ide petisi moral digulirkan bersamaan dengan rapat Badan Musyawarah DPR yang menghasilkan desakan kepada pimpinan DPR dan pimpinan fraksi untuk menggelar rapat konsultasi pimpinan sebelum masa reses mulai pada 9 April mendatang.

Baca juga: Dicari, Anggota yang Tolak Gedung Baru!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com