JAKARTA, KOMPAS.com — Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir, meragukan laporan yang menyatakan bahwa teroris anggota Jamaah Islamiah, Umar Patek, tertangkap di Pakistan. Meskipun mengaku tidak mengenal Patek, menurut Ba'asyir, tidak masuk akal jika Patek yang sepengetahuannya pernah tinggal di Filipina tiba-tiba tertangkap di Pakistan.
"Masak semudah itu dia meloncat sana-sini, apalagi dituduh terlibat dalam Bom Bali I. Betul atau tidak (yang tertangkap) itu yang namanya Umar Patek," kata Ba'asyir di ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2011).
"Padahal, dia (Patek) DPO, orang yang dicari hubungannya dengan Bom Bali I," tambahnya.
Ba'asyir yang tengah didakwa dalam kasus terorisme itu mengaku hanya pernah mendengar nama Umar Patek di media massa. Dia mengaku benar-benar tidak mengenal Umar Patek.
"Namanya juga aneh, Patek," kata Ba'asyir.
Adapun Umar Patek yang diduga terlibat aksi Bom Bali I itu dilaporkan tertangkap pada 2 Maret lalu, seperti yang dilansir kantor berita AP yang mengutip sumber intelijen Indonesia dan Filipina, Selasa lalu. Menindaklanjuti laporan tersebut, pemerintah mengirimkan tim yang terdiri dari unsur Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) pada Rabu silam.
Hingga pagi ini, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Menko Polhukam Djoko Suyanto mengaku belum mendapat informasi rinci terkait kebenaran laporan penangkapan Patek tersebut.
Baca juga: Istana: Presiden Belum Terima Laporan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.