Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Akan Kembali Ajukan Anggaran

Kompas.com - 30/03/2011, 18:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan kembali mengajukan permohonan anggaran untuk pembangunan gedung baru KPK pada tahun 2012. Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan, lembaganya gedung baru yang kapasitasnya sesuai dengan jumlah pegawai KPK dan mampu menampung dokumen-dokumen perkara korupsi yang mulai menumpuk tak beraturan.

"Ada beberapa orang satu meja, kursi, bagian humas saja satu ruangan empet-empetan (sempit), belum berkas yang setumpuk itu. Kapasitas gedung ini kan sebenarnya 500 pegawai, sekarang adanya 600 lebih, masalahnya kurang lebar," ungkap Johan, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Apalagi, pada tahun 2011 ini, KPK menargetkan penambahan karyawan menjadi sekitar 1000 orang. Ia juga mengungkapkan, KPK pernah mengajukan permohonan anggaran untuk membangun gedung baru senilai Rp 180 miliar untuk dua tahun pada tahun 2008. Permohonan tersebut sudah disetujui pihak pemerintah, namun tidak disetujui DPR untuk dimasukkan dalam APBN 2008-2009.

"Menurut DPR, KPK waktu itu dikasih bintang, bukan skala prioritas. KPK katanya (DPR) masih bisa memanfaatkan gedung-gedung lain yang tersedia," katanya.

Meski demikian, Johan mengatakan, persoalan gedung baru tidak memengaruhi kinerja KPK. "Bukan berarti mengurangi kinerja kita. Kita tetap bersemangat," ujarnya.

Pembangunan gedung baru bagi lembaga negara menjadi perbincangan publik, menyusul rencana DPR yang akan memulai pembangunan gedung baru pada Juni 2011 mendatang. Rencana mendapat respons keras karena anggarannya yang mencapai Rp1,1,38 triliun.

Baca juga: Penting Mana,Gedung DPR atau Gedung KPK?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com