Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat: Serangan Sekutu Ingin Kuasai Minyak Libya

Kompas.com - 27/03/2011, 16:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, mengutarakan, serangan pasukan sekutu yang justru menimbulkan korban masyarakat sipil Libya hanya berdasar pada kepentingan ekonomi negara-negara sekutu.

Amerika Serikat dan negara sekutu lainnya, menurut Hidayat, ingin menguasai minyak bumi yang banyak tersimpan di tanah Libya. "Sekarang Eropa mengalami resesi ekonomi yang luar biasa karena harus mencari sumber daya ekonomi yang baru," katanya saat menghadiri aksi kepedulian krisis Timur Tengah PKS di Taman Monas, Jakarta, Minggu (27/3/2011).

Menurut Hidayat, dengan menciptakan kondisi perang di Libya, sekutu dapat menambah sumber pemasukan baru melalui penjualan senjata. "Sumber daya ekonomi yang baru itu akan mereka dapatkan kalau mereka sukses menjual senjata. Nah, senjata itu akan terbukti efektif kalau dalam peperangan, harus mereka ciptakan suasana perang. Itulah yang mereka ciptakan di Libya," ujarnya.

Hidayat melanjutkan, tindakan pasukan sekutu yang mengintervensi kedaulatan Libya juga merupakan upaya menguasai minyak Libya. "Nah inilah mereka lakukan untuk menghidupi resesi ekonomi Eropa," ucap Hidayat.

Oleh karena itu, PKS mendesak Pemerintah Indonesia mendorong Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menghentikan serangan sekutu. PKS juga meminta PBB mengontrol serangan sekutu tersebut.

Hari ini ribuan kader dan simpatisan PKS menggelar aksi kepedulian atas krisis Timur Tengah, terutama yang terjadi di Libya. PKS tidak ingin intervensi sekutu di Libya pada akhirnya menguasai sumber daya Libya seperti yang terjadi di Irak.

Seperti diberitakan, Amerika Serikat beserta sekutunya melancarkan serangan ke Libya dengan dalih menyelamatkan warga sipil dari rezim Presiden Libya Moammar Khadafy. Namun, serangan sekutu justru menimbulkan korban warga sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com