Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Impian Tantowi Yahya Pimpin DKI

Kompas.com - 21/03/2011, 10:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Tantowi Yahya (50) seakan tak asing lagi di telinga warga Jakarta. Siapa yang tak kenal si penyanyi country yang biasa terlihat dengan topi lebarnya sambil memegang gitar dan bersenandung merdu musik country? Kini, sang penyayi country yang juga sempat menjadi pembaca acara “Who Wants To Be A Millionare” tersebut sudah menanggalkan dunia keartisannya dan memulai karier sebagai politisi Komisi I DPR dari Partai Golkar.

Pada tahun 2012 mendatang, saat Pilkada DKI Jakarta dihelat, Tantowi yang sempat menjadi resepsionis Hotel Borobudur ini akan kembali mencari peruntungannya dengan masuk dalam bursa bakal calon gubernur DKI tahun 2012-2017. Nah, untuk mengorek lebih dalam apa saja visi dan misi yang akan diusung Tantowi dengan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI, pada Kamis (17/3/2011) wartawan Kompas.com Sabrina Asril dan Hertanto Soebijoto berkesempatan melakukan wawancara panjang membedah visi dan misi serta cita-citanya jika kelak terpilih menjadi orang nomor satu di Ibu Kota. Berikut ini petikan selengkapnya wawancara yang dilakukan di Sha’Bu Bistro, Plaza Senayan:

Bisa diceritakan tentang pencalonan Anda sebagai bakal calon Gubernur DKI?

Niat saya untuk maju didasari keresahan yang sama sebagai warga Jakarta yang hampir 30 tahun lamanya selalu saja dihadapai masalah-masalah yang sama bertahun-tahun. Mulai dari kemacetan, transportasi, minimnya ruang terbuka publik, dan banjir. Hingga kini ketiga masalah itu belum didapatkan solusi yang manjur.

Berdasarkan kegelisahan tersebut, saya beranikan diri untuk maju sebagai bakal calon gubernur untuk Pilkada DKI yang insya Allah dilaksanakan pada Agustus tahun depan. Jadi, pencalonan ini murni atas inisiatif saya sendiri karena pada prinsipnya di Golkar setiap kader mempunyai hak untuk ikut dalam pemilukada.

Bagaiamana mekanisme pencalonan di internal Golkar sendiri?

Kalau di Golkar, segala infrastruktur partai termasuk yang paling rapi. Jadi, untuk yang mau maju ke Pemilukada, harus melapor dulu ke Ketua Pemenangan Pemilu dan Pemilukada, Pak Cicip Sutarjo. Dan begitu saya melapor, ternyata tanggapanya baik. Selain saya, memang ada dua calon lagi dari Golkar, yaitu Azis Syamsuddin dan Prya Ramadhani. Semua kader punya hak yang sama untuk mengajukan diri. Tapi sebagaimana keputusan dalam Munas di Riau, DPP akan mencari kader terbaik yang memiliki popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas yang paling tinggi.

Terhadap calon nonkader pun partai sebenarnya terbuka untuk direkrut partai. Nanti, enam bulan sebelum pilkada, partai akan mengumumkan calonnya. Selain itu, partai juga pakai dua lembaga survei yang beda untuk survei dan akurasi. Tapi, karena wacana yang berkembang, Juli tahun ini akan dilakukan survei supaya lebih cepat lebih baik sehingga semua kader akan terkonsentrasi untuk pemenangan satu calon itu.

Langkah apa yang sudah Anda lakukan untuk pemenangan Pilgub?

Kami belum kampanye terbuka karena masyarakat nanti bisa bingung karena belum ada calon resmi dari partai. Yang bisa kami lakukan sekarang adalah serangan udara, pencitraan, supaya masyarakat tahu bahwa saya mencalonkan diri sebagai calon gubernur dari Golkar. Hanya sebatas itu. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com