Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Harga Minyak

Kompas.com - 14/03/2011, 03:03 WIB

Waktu itu dirasa persiapannya sangat minim sehingga urung dilakukan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa pada akhir tahun 2010 menyampaikan nada optimistis bahwa kebijakan penghematan konsumsi BBM ini akan mulai dilaksanakan 2011.

Asal tahu saja, jika tidak dilakukan kebijakan apa pun, maka alokasi BBM subsidi tahun ini sebanyak 38,5 juta kiloliter dan diperkirakan akan bertambah setidaknya 2 juta kiloliter. Tahun 2010 realisasi konsumsi BBM telah berada di atas perhitungan awal yang berarti menambah anggaran subsidi. Menteri Keuangan Agus Martowardojo buru-buru memberikan peringatan untuk tetap mempertahankan konsumsi 38,5 juta kiloliter.

Jika tidak, maka kenaikan anggaran subsidi BBM akan menambah defisit anggaran. Meskipun terdapat penghematan dari nilai tukar yang berada di bawah asumsi, tetap saja tidak mampu mengatasi pembengkakan defisit.

Maka, sebaiknya pemerintah mengambil tindakan untuk mengamankan perekonomian kita, tidak menambah defisit APBN, meskipun dengan kebijakan sesulit apa pun, demi keberlanjutan pembangunan di masa yang akan datang.

Ancaman inflasi memang nyata. BI dan BPS sudah memberikan peringatan akan dampak kebijakan pengaturan BBM pada inflasi di tahun 2011. Bagaimanapun kenaikan inflasi akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan menurunkan daya beli. Perhitungan tim menunjukkan bahwa dampak inflasi lebih kecil daripada manfaat fiskal dan perekonomian secara keseluruhan yang dihasilkan.

Memang terkesan hasil kajian mengenai pengaturan BBM begitu njelimet dan rumit. Pada waktunya akan dapat dipaparkan secara gamblang dan jelas duduk soalnya dari A sampai Z. Namun, setelah kajian dipaparkan, pada akhirnya terpulang pada pemerintah dan DPR sebagai otoritas pengambil keputusan.

Menurut tim kajian, persoalan BBM tahun 2011 lebih sederhana dibandingkan dengan persoalan serupa pada tahun 2008, tetapi kalau ragu dan terlambat mengantisipasi, dampaknya akan lebih besar dan berpotensi dapat merugikan perekonomian nasional.

Kita tidak pernah tahu sampai kapan dan seberapa serius masalah kenaikan harga minyak dunia dari krisis timur tengah. Apa pun yang terjadi dengan kenaikan harga minyak dan pasokan minyak dunia, kita harus mempersiapkan diri dengan kebijakan dan tindakan yang tepat, cepat dan pasti.

Anggito Abimanyu Dosen FEB-UGM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com