Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bertemu PKS di Taman Safari?

Kompas.com - 05/03/2011, 22:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, kasak-kusuk rencana pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan sejumlah pimpinan partai politik anggota koalisi pemerintah menarik perhatian jurnalis.

Pada Sabtu (5/3/2011) ini misalnya. Presiden, yang tengah menghabiskan waktu akhir pekan di Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat, dikabarkan akan bertemu pimpinan parpol anggota koalisi.

Tak pelak, para jurnalis pun beramai-ramai menuju Cipanas. Padahal, pihak Istana mengatakan, acara Presiden di Istana Cipanas tertutup untuk pers. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, kepada para wartawan, mengatakan, pada Sabtu siang, Presiden mengunjungi Taman Safari di Cibodas.

Presiden dikatakan mengunjungi Taman Safari bersama keluarga. "Presiden ke Taman safari, meninjau rumah sakit, dan tempat penyimpanan sperma Harimau Sumatra yang hanya ada di Indonesia. Presiden juga memberi nama gajah yang baru lahir dengan nama Unggul," kata Julian.

Julian menegaskan, Presiden tak memiliki agenda politik apa pun. Presiden memilih berada di Istana Cipanas karena suasananya yang tenang dan kondusif untuk beristirahat.

Sementara itu, seorang petinggi PKS mengatakan, akhir pekan adalah saat yang tepat untuk berlibur. Politisi sekaligus salah satu pucuk pimpinan di partai dakwah itu juga mengatakan, Ketua Fraksi PKS di Parlemen Mustafa Kamal, yang juga anggota Sekretariat Gabungan Parpol Pendukung Pemerintah, tengah berlibur ke Taman Safari.

Namun, politisi itu tak merinci apakah liburan Mahfud itu ada kaitannya dengan agenda Presiden ke Taman Safari. Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin mengatakan, hingga saat ini PKS belum menerima surat undangan pertemuan dari Presiden.

Sebelumnya, Presiden secara terpisah telah bertemu dengan sejumlah pimpinan parpol anggota koalisi secara terpisah. Hingga saat ini, Presiden telah bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Alie.

Selain itu, Presiden juga telah mengutus Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menko Kesra Agung Laksono untuk bertemu Ketua Umum Paryai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie. Presiden juga telah mengutus Hatta bertemu Ketua Deperpu PDI-P Taufiq Kiemas.

Pertemuan digelar secara maraton dan intensif setelah Presiden mengancam memberi sanksi kepada partai yang melanggar kesepakatan koalisi. Partai Golkar dan PKS, terkait usulan pembentukan panitia khusus hak angket pajak, memilih berbeda sikap dengan Partai Demokrat.

Kedua parpol tersebut memilih mendukung usulan pembentukan pansus hak angket pajak, sementara Demokrat menentangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com