Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: KPK Terlalu "Maksa"

Kompas.com - 29/01/2011, 12:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menilai Komisi Pemberantasan Korupsi terlalu memaksakan diri dengan melakukan penahanan terhadap 19 politisi anggota DPR 1999-2004 yang menjadi tersangka kasus dugaan penyuapan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom, seperti Paskah Suzetta dari Golkar dan Panda Nababan dari PDI-P.

Menurutnya, penahanan politisi yang disebut menerima suap terlalu berlebihan karena penyuapnya sendiri tidak diungkap.

"KPK terlalu memaksakan diri harus menahan mereka padahal sumber dananya belum jelas sampai sekarang," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (29/1/2011).

Mengapa memaksakan diri? Politikus Golkar ini mengatakan, KPK masih gagal menguak siapa pemberi suap dan penyandang dalam kasus suap yang menjerat 26 politisi menjadi tersangkanya. Priyo menegaskan, KPK seharusnya menelusuri terlebih dahulu pemberi suap dan penyandang dana sebelum menangkap para penerimanya.

"Untuk keadilan, mestinya harus dilacak dulu siapa yang menjadi sumber dari semua aib ini," tegasnya.

Kemarin KPK secara resmi menahan 19 dari 26 tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 Miranda S Goeltom tersebut.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan KPK sebenarnya akan memeriksa 24 tersangka. Namun, empat orang tak datang karena sakit. Mereka adalah Rusman Lumbantoruan dan Williem Tutuarima dari PDI-P serta Hengky Baramuli dan Bobby Suhardiman dari Golkar. Sementara Budiningsih dari PDI-P belum bisa datang karena masih berada di luar kota.

Anthony Z Abidin dari Golkar tak ikut dipanggil ke KPK karena menjadi terpidana untuk kasus korupsi terkait Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia. Sementara seorang tersangka lagi, Jeffrey Tongas Lumbanbatu (PDI-P), telah meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com