Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Belum Ada Indikasi Jerome CIA

Kompas.com - 20/01/2011, 12:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, belum ditemukan indikasi yang menunjukkan tersangka pemalsuan paspor, John Jerome adalah agen CIA.

Hingga kini, kata Timur, pihak kepolisian masih mencari di mana keberadaan John yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kan sekarang DPO, dari hasil DPO belum ada indikasi. Belum ada indikasi," kata Timur dalam rapat pimpinan Polri, di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (20/1/2011).

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen (Pol) Ito Sumardi secara terpisah menambahkan, pernyataan Gayus terkait status John Jerome tersebut perlu dikembangkan. Pihak kepolisian, kata Ito, bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat menindaklanjuti informasi yang disampaikan Gayus.

"Itu (John Jerome agen CIA) kan baru pengakuan Gayus. Sekarang apa kaitannya dengan masalah ini. Yang kita bicarakan sekarang adalah masalah hukum. Kemudian mengenai pernyataan kan harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kita membuat pernyataan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," paparnya.

Pihak kepolisian, hanya akan berfokus pada penyelidikan dan penyidikan terkait apa yang disangkakan pada Gayus yakni dugaan gratifikasi dan pencucian uang.

Sebelumnya, berdasarkan penyelidikan polisi, John Jerome diketahui sebagai aktor intelektual pembuat paspor palsu atas nama Sony Laksono yang digunakan Gayus untuk pelesiran ke luar negeri. John tercatat sebagai warga negara Amerika Serikat. Berdasarkan data di Imigrasi John telah meninggalkan Indonesia sekitar Juli 2010 dengan paspor asli.

Rabu (19/1/2011), usai sidang pembacaan vonis, Gayus menyatakan, John mengaku padanya sebagai agen CIA yang sepak terjangnya di Indonesia diketahui salah seorang anggota Satgas. Sejumlah pihak meragukan seorang agen CIA bersedia membuka identitasnya begitu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com