Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bukti Gayus Inisiatif Sebut Bakrie

Kompas.com - 19/01/2011, 19:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum membeberkan video rekaman yang mematahkan tuduhan terpidana kasus korupsi pajak Gayus HP Tambunan bahwa Satgas yang memintanya menyebut Bakrie Group terlibat kasus suap pajak. Rekaman tersebut dibeberkan di kantor Satgas di Kompleks Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Rabu (19/1/2011).

Rekaman video selama dua menit tersebut menayangkan percakapan Gayus, Kepala Bareskrim Komjen Ito Sumardi, dan perwira tinggi Polri Brigjen (Pol) Tito Karnavian. Rekaman berlangsung ketika mereka menjemput Gayus di Singapura. Berikut ini adalah petikan percakapannya:

Tito: Kalau mau lempar bola ini....Bola ini harus ada lagi yang diangkat, harus ada yang terlibat, juga kena karena itu bolanya tidak mati di tangan sendiri itu.

Gayus: Saya butuh banyak bola-bola saya.

Tito: Supaya ininya ... (dipotong suara Ito Sumardi)

Ito: Anggaplah kita saudara

Gayus: Kalau ngaitin Bakrie gak apa-apa, ya Pak?

Ito: Kenapa?

Gayus: Ngaitin Bakrie gak pa pa?

Ito: Oh...Gak pa pa.

Tito: Gak apa-apa bagi-bagi, bolanya besar, lebih mantep juga, wuaahh itu besar.

Gayus: Lha justru itu maksud saya, biar sama-sama anu.

Ito: Jadi begini dari semua ini kembali berpulang pada ininya....Sekarang ini anggaplah kita ini saudaralah, saudara baru....Jadi kalau ada apa-apa dan jangan percaya sama orang lain ya kecuali ma keluarga sendiri.

Gayus: Saya sebenernya mau percaya ama Bapak, cuma yang mikir waktu ke depannya.

Gayus, dalam pengakuannya, seusai sidang vonis di PN Jakarta Selatan, siang tadi, menuding Satgas Pemberantasan Mafia Hukum sebagai pihak yang selalu mencetuskan dan mengaitkan perusahaan Bakrie dengan kasusnya. Gayus menyangkal pernah menyebutkan sumber uang yang berada di safe deposit box-nya sebesar Rp50 miliar berasal dari tiga perusahaan Bakrie.

"Denny dan Ota yang mengatakan bahwa uang itu dari Grup Bakrie. Saya tidak pernah menyatakannya," kata Gayus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Nasional
    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Nasional
    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Nasional
    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Nasional
    Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

    Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

    Nasional
    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Nasional
    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Nasional
    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Nasional
    Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com