Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa di Balik Panggung Sandiwara Gayus?

Kompas.com - 12/01/2011, 09:19 WIB

Jangan sampai adegan di atas panggung Gayus yang dengan bebasnya piknik ke luar negeri itu semakin mengaburkan persoalan pokok, yaitu pengungkapan asal- usul uang Gayus yang menjadi bagian dari dugaan praktik mafia pajak.

Dalam kesaksian persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus mengakui uang sebesar Rp 35 miliar diperoleh dari jasa pengurusan pajak dari tiga perusahaan. Di depan majelis hakim yang diketuai Albertina Ho, Gayus menceritakan, uang 3,5 juta dollar AS (setara Rp 35 miliar) itu sebagai imbalan dari tiga pekerjaan. Pertama, mengeluarkan surat ketetapan pajak PT Kaltim Prima Coal Tbk yang tertahan. Ia pun dibayar 500.000 dollar AS (Rp 5 miliar).

Kedua, Gayus membantu menyiapkan administrasi dan konsultasi kepada PT Bumi Resources Tbk yang akan menghadapi sidang banding pajak tahun 2005. Gayus mengaku mendapat 1 juta dollar AS (Rp 10 miliar).

Ketiga, Gayus diminta Alif Kuncoro untuk meninjau pembetulan pajak yang dibuat PT KPC dan PT Arutmin tahun 2006. ”Saya dapat 2 juta dollar AS (Rp 20 miliar),” katanya.

Kini, tugas penegak hukum, seperti KPK, menjadi penting untuk mengungkap tabir dugaan kasus mafia pajak itu. Koordinator Bidang Hukum Indonesia Corruption Watch Febri Diansyah mengatakan, kepolisian sudah sulit diharapkan dapat menangani dugaan kasus mafia pajak itu. Karena itu, KPK harus segera mengambil alih. Keberanian KPK di bawah pemimpin baru, Busyro Muqoddas, pun diuji. (Ferry Santoso)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

    Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

    Nasional
    Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

    Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

    Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

    Nasional
    Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

    Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

    Nasional
    Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

    Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

    Nasional
    Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

    Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

    Nasional
    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

    Nasional
    4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

    Nasional
    Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

    Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

    Nasional
    Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

    Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

    Nasional
    Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

    Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

    Nasional
    Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

    Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

    Nasional
    PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

    PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com