Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa di Balik Panggung Sandiwara Gayus?

Kompas.com - 12/01/2011, 09:19 WIB

KOMPAS.com — Layar panggung sandiwara mantan pegawai pajak Gayus HP Tambunan keluar dari Rumah Tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok, terkuak kembali. Adegan demi adegan, publik menyaksikan pentas memalukan. Gayus, yang hidup di balik jeruji besi dan di bawah pengamanan ketat pula, dengan mudahnya pelesiran.

Adegan pertama, Gayus keluar rumah tahanan dan pergi ke Bali. Gayus menonton pertandingan tenis menggunakan rambut palsu (wig) dan kacamata tebal. Adegan kedua, terungkap cerita Gayus keluar Rutan Brimob dan pergi ke luar negeri, yaitu Kuala Lumpur, Makau, dan Singapura. Foto Gayus dengan wig dan kacamata, seperti saat di Bali, juga terpampang pada dokumen paspor atas nama Sony Laksono.

Dua adegan sandiwara itu sebenarnya menjadi tamparan bagi aparat penegak hukum, khususnya kepolisian, jaksa, hakim, termasuk aparat institusi lain, seperti Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Mengapa seorang tahanan bisa leluasa bepergian dari Rutan Brimob yang dijaga ketat dan biasa diperuntukkan bagi tahanan terorisme? Gayus adalah terdakwa dan tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Merendahkan wibawa

Oleh karena itu, kasus Gayus keluar rutan dan kepergian Gayus ke luar negeri itu jelas-jelas merendahkan wibawa pengadilan dan jaksa sebagai eksekutor terhadap terdakwa. Sungguh aneh ketika tahanan dapat piknik tanpa sepengetahuan hakim dan jaksa penuntut umum.

Selama ini tidak ada penjelasan gamblang dan tuntas mengapa Gayus dapat keluar dari Rutan Brimob. Dalam penyidikan terhadap kasus Gayus keluar ke Bali, kepolisian hanya menyidik sembilan penjaga Rutan Brimob, termasuk Kepala Rutan Brimob Komisaris Iwan Siswanto.

Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo pun sempat menjanjikan penyidikan kasus Gayus ke Bali itu selesai dalam 10 hari. Saat ini kepolisian memang telah menyerahkan berkas pemeriksaan para penjaga rutan itu, termasuk Gayus Tambunan, atas dugaan tindak pidana penyuapan kepada pihak kejaksaan pada 23 November 2010. Namun, sampai Jumat lalu, berkas belum dinyatakan lengkap oleh kejaksaan.

Ironisnya, dalam proses penyidikan waktu itu, polisi belum dapat mengungkapkan kepada publik soal dugaan kasus Gayus keluar dari rutan dan pergi ke luar negeri.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengungkapkan, pada waktu memeriksa dugaan kasus Gayus keluar rutan dan bepergian ke Bali, penyidik belum menemukan informasi dan bukti awal terkait Gayus pergi keluar negeri. Penyidik hanya memeriksa dugaan kasus Gayus keluar rutan dan pergi ke Bali.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

    Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

    Nasional
    5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

    5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Nasional
    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Nasional
    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Nasional
    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Nasional
    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    Nasional
    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Nasional
    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Nasional
    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Nasional
    Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Nasional
    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Nasional
    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    Nasional
    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com