Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Antasari Ditahan?

Kompas.com - 01/01/2011, 17:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Eksekusi terhadap terpidana 18 tahun penjara, Antasari Azhar, akan dilaksanakan pada Senin (3/1/2011). Belum diketahui akan dibawa ke mana mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini dari ruang tahanan Polda Metro Jaya. 

"Kita belum tahu mau dipindah ke mana, tetapi pilihannya adalah Salemba, Cipinang, Tangerang, dan Sukamiskin Bandung," kata kuasa hukum Antasari Azhar, Muhammad Assegaff, saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (1/1/2011).

Menurut Assegaff, tim kuasa hukum harus menanyakan terlebih dahulu kepada kliennya atas empat opsi yang sudah ada terkait pemindahan dari tahanan Polda Metro Jaya ke LP.

Orang yang sudah terhukum, lanjut Assegaff, pastinya sudah diberi opsi pilihan dan beberapa pertimbangan, di antaranya, kedekatan lokasi LP dengan tempat tinggal keluarga si terpidana. "Jadi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, salah satunya kedekatan lokasi LP dengan tempat tinggal keluarga," jelasnya.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, M Yusuf. Ia mengaku belum tahu akan dibawa ke mana Antasari Azhar.

"Kita belum tahu mau dipindah ke mana, tapi yang jelas eksekusi Senin. Kita juga belum tahu bagaimana sikap pihak LP terkait eksekusi ini," tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, eksekusi terpidana 18 tahun penjara, Antasari Azhar, akan dilaksanakan pada Senin (3/1/2011) pekan depan. Namun, belum ditentukan ke LP mana mantan Ketua KPK ini akan menjalani hukuman penjaranya.

Sesuai prosedurnya, kejaksaan akan menyerahkan Antasari ke LP, hasil koordinasi dengan jaksa. Jika LP pilihan jaksa tersebut tak diinginkan oleh keluarga, dan mau memindahkannya, keluarga bisa berkoordinasi dengan pihak LP tersebut dan memindahkan Antasari ke LP yang diinginkan. (Tribunnews.com/Willy Widianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com