Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Dilaporkan Balik

Kompas.com - 03/12/2010, 13:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Citra Marga Nusaphala Persada atau CMNP Shadik Wahono, Jumat (3/12/2010), melaporkan balik pemilik Media Nusantara Citra atau MNC, Hary Tanoesoedibjo, ke Polda Metro Jaya berkait dengan dugaan laporan palsu.

"Kami melaporkan balik Hary Tanoesoedibjo, pemilik grup MNC, atas laporannya terdahulu sekitar tahun 2006," kata kuasa hukum Shadik Wahono, M Luthfie Hakim, di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya.

Luthfie mengatakan, dugaan laporan palsu itu berawal saat Hary melaporkan Shadik ketika yang bersangkutan masih menjadi salah satu direktur di PT Bimantara. Pada laporan tertanggal 13 Maret 2006 itu, Shadik dilaporkan oleh Hary karena menggunakan ijazah dan gelar sarjana palsu.

Kasus ini kemudian sampai ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Di tingkat PN, majelis hakim memvonis bebas Shadik dengan putusan bernomor 1176/Pid.B/2006/PN.JKT.PST tertanggal 7 Desember 2006.

Putusan PN Jakarta Pusat ini diperkuat pula dengan keputusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 555/K/Pid/2007 tertanggal 10 Juni 2009 sehingga perkara tersebut berkekuatan hukum tetap.

Demi mendapatkan rehabilitasi dan pemulihan nama baik dari pelaporan atas dirinya, Shadik lewat kuasa hukumnya kemudian melayangkan tuntutan balik terhadap Hary Tanoesoedibjo. "Ini bukan merupakan tindakan balas dendam, melainkan penegakan hukum dan pembelajaran bagi masyarakat agar tidak sembarangan menuduh orang lain melakukan kejahatan yang berakibat sangat serius bagi terlapor," kata Luthfie.

Luthfie menyatakan, laporan Hary yang terdahulu janggal. Sebab, Hary Tanoe melaporkan mantan Komisaris PT Bimantara Tbk Shadik Wahono setelah mendapat informasi melalui telepon dari orang yang tidak dikenal yang menyatakan bahwa Shadik terlibat penggunaan ijazah palsu.

"Anehnya, pihak pelapor saat sidang tidak bisa menghadirkan sumber yang memberitahukan Shadik menggunakan ijazah palsu," ujar Luthfie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com