Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri "Tertampar" Kasus Suap Anggotanya

Kompas.com - 12/11/2010, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Polri merasa tertampar dengan kasus suap yang dilakukan sembilan polisi yang bertugas di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dengan terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan.

"Ini bukan kecolongan lagi, tapi Polri tertampar kasus suap ini," kata Brigjen (Pol) I Ketut Untung Yoga Ana, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, kepada wartawan, Jumat (12/11/2010).

Menurut Yoga, Polri merasa tertampar karena kasus bebasnya Gayus sudah terjadi sejak bulan Juli 2010, tetapi para petinggi Polri baru mengetahui pada bulan November 2010. Polri juga merasa dipermalukan oleh ulah sembilan anggotanya karena menerima suap. "Kejadian ini adalah ulah oknum anggota polisi, ini bisa membuat 'pipi merah' 400.000 personel polisi," tegas Yoga. 

Sementara ketika ditanya mengenai aturan Rutan yang sebaiknya diperketat lagi karena aturan keluar masuk Rutan dinilai lunak, Yoga menegaskan, ini bukan permasalahan aturan. "Aturannya sudah ketat, bukan aturan yang harus diubah. Tapi ini masalah human error anggota," jelasnya.

Seperti diberitakan, Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Komisaris Iwan Siswanto menjadi tersangka penerima suap dari Gayus Tambunan. Ia bersama delapan anggota rutan lainnya berkongkalikong agar Gayus bisa bebas keluar masuk rumah tahanan. 

Iwan sendiri mengakui bahwa dirinya menerima uang suap sebesar Rp 368 juta. Perincian suap yang Iwan terima adalah dari bulan Juli-Agustus sebesar Rp 50 juta setiap bulan, per minggunya sebanyak Rp 5 juta. Pembayaran berbeda diterima Iwan untuk bulan September-Oktober. Iwan menerima suap setiap bulan sebesar Rp 100 juta, sedangkan pembayaran untuk per minggunya lebih kecil, yakni Rp 3,5 juta. (Natalia Ririh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

    Nasional
    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Nasional
    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

    Nasional
    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Nasional
    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Nasional
    Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Nasional
    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Nasional
    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Nasional
    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Nasional
    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com