”Bukan warga yang memulai, tetapi mereka lebih dulu membuat warga marah. Padahal, warga cuma minta lahannya dikembalikan,” tegas Brontoseno.
Ia melanjutkan, saat ini warga menghentikan unjuk rasa karena sedang dalam suasana berkabung. Blokade kawat yang putus akibat ditabrak kapal juga belum dipasang lagi.
Menurut Humas PT WKS Edi Yanto, kapal yang dihadang warga adalah kapal TB Perdana 8 dengan muatan tangki kosong. Akibat kejadian itu, dua kapal yang berada di belakang kapal TB Perdana 8, yaitu kapal TB Sindu Perkasa 2 dan TB MPL 11 yang memuat tisu dan pulp, batal berlayar dari Tebing Tinggi ke Surabaya dan Singapura.
Edi mengatakan, pada Kamis pekan lalu juga terjadi penghadangan terhadap kapal TB Capricorn-34 dan tongkang Capricorn-35. Akibatnya, kapal itu batal berlayar dari Tebing Tinggi ke Merang, Sumsel.