JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Australia mengumumkan kesepakatan untuk memulai negosiasi Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keputusan untuk memulai negosiasi merupakan kelanjutan dari tujuan bersama yang tercantum dalam Pernyataan Bersama Maret 2010 untuk meningkatkan volume investasi dan perdagangan bilateral.
Kemitraan yang meliputi kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi akan memberikan kontribusi lebih lanjut bagi hubungan perdagangan dan investasi yang lebih erat, berimbang dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan Australia.
Pengumuman ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/11/2010).
"Tahun lalu total perdagangan mencapai 6,7 miliar dollar AS. Tahun ini pada semester pertama saja, total perdagangan mencapai 4,4 miliar dolar atau naik 22 persen. Oleh karena itu, untuk kepentingan kedua negara, kami sepakat untuk memikirkan terbangunnya comprehensive economy partnership agar capaian perdagangan yang sudah baik bisa ditingkatkan lagi," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers bersama.
"Comprehensive economy partnership bukan hanya di bidang perdagangan saja, tapi di bidang investasi dan lainnya. Investasi Australia di Indonesia juga baik. Secara kumulatif, total perdagangan Australia mencapai 4,8 miliar Dollar AS," tambah Presiden.
Selain itu, kedua negara juga mengakui sejarah panjang kerja sama bilateral dan pembangunan kapasitas di bidang pertanian. Indonesia dan Australia berkomitmen untuk lebih meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, termasuk karantina, penelitian bersama, serta pembangunan kapasitas untuk memajukan perdagangan dan investasi, khususnya di bidang produksi daging sapi dan hasil pertanian, serta meningkatkan inovasi dan ketahanan pangan. Kedua negara juga menyambut baik dialog yang berkelanjutan antara para menteri pertanian. ?HIN Sender hindra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.