Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat 150 Kabupaten Rawan Tsunami

Kompas.com - 01/11/2010, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan bekerja sama dengan pemerintah daerah membuat peta indeks risiko bencana demi mengurangi jumlah korban jiwa jika terjadi bencana di kemudian hari. Pembuatan peta risiko bencana tersebut rencananya akan dimulai tahun depan.

"BNPB akan memetakan bekerja sama dengan pemerintah daerah peta risiko bencana untuk bencana besar. Akan diatur dalam tata ruang wilayah," ujar Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Senin (1/11/2010).

Dikatakan Sutopo, peta indeks risiko bencana tersebut penting dimiliki pemerintah daerah sebagai acuan, mengingat sebanyak 175 kabupaten di Indonesia, kata Sutopo, merupakan daerah rawan bencana tinggi. "Yang sedang 150 dan yang rendah 95 kabupaten," tambahnya.

Adapun kabupaten yang dipetakan sebagai daerah rawan tsunami berjumlah 150 kabupaten. Sebanyak 150 kabupaten tersebut, kata Sutopo, meliputi kabupaten di sepanjang Pantai Barat Pulau Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga sebagian Sulawesi. "Data pastinya 150 kabupaten saya tidak bawa," ucapnya.

Diharapkan, dengan adanya peta indeks risiko bencana tersebut, pemerintah daerah dapat menjadikannya acuan pembangunan dan pendidikan bencana bagi warganya. Dengan demikian, mengurangi korban jiwa dan kerusakan akibat bencana. "Karena di Indonesia itu ada sekitar 13 jenis bencana," imbuh Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com