Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asmara Nababan dalam Kenangan

Kompas.com - 01/11/2010, 08:29 WIB

Lepas dari Komnas HAM, dia menjadi anggota Tim Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998, kemudian bersama beberapa rekannya mendirikan Demos, suatu lembaga yang mengkhususkan dirinya dalam penelitian tentang demokrasi dan proses demokratisasi.

Hingga saat meninggalnya, dia adalah Ketua Dewan Pengurus Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) dan anggota Badan Pengurus Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID). Dengan demikian, pusat perhatian dan tema perjuangannya adalah hak asasi manusia dan demokrasi.

Asmara Nababan bukanlah tokoh yang menonjol atau menonjolkan diri dalam kelompok tempat dia bekerja, tetapi tanpa disadarinya dia selalu membuat kehadirannya terasa. Dia tidak mempunyai kefasihan bicara yang membuat orang terpukau, tidak juga tampil dengan gagasan yang gilang-gemilang, tetapi kesungguhannya mendengar dan memerhatikan pembicaraan orang mendatangkan suatu wibawa khusus pada dirinya.

Siapa yang mengenalnya hanya sepintas lalu akan merasa bahwa dia hanya seorang dengan kapasitas rata-rata dan tidak istimewa. Akan tetapi, semakin lama mengenalnya, orang akan diyakinkan bahwa ada suatu yang khusus dan khas dalam kepribadiannya.

Berulang kali saya mengalami bahwa apabila dibutuhkan suatu informasi penting atau pemikiran untuk mengatasi kebuntuan, Asmara mengusulkan sesuatu yang justru dibutuhkan untuk mendapatkan jalan keluar, entah menyangkut masalah hukum, organisasi, atau manajemen. Dia mempunyai stock of knowledge at hand yang tidak diumbar sebarang waktu, tetapi yang siap digunakannya untuk melayani suatu kebutuhan.

Paradoks

Di sinilah muncul paradoks yang sukar saya pahami. Bagaimana seseorang dapat mempunyai pengaruh demikian besar di antara kawan dan rekan-rekannya meskipun dia lebih banyak berdiam diri daripada bicara atau mencoba meyakinkan orang, bagaimana mungkin seseorang yang selalu menempatkan diri dalam posisi melayani, akhirnya memainkan peranan yang hegemonik meskipun dia sendiri tidak menghendakinya dan tidak berusaha mencapainya?

Sampai sekarang tetap sulit saya mencerna dalam hati bagaimana caranya menggabungkan keteguhan pendirian dengan kelembutan hati, sikap keras terhadap diri, tetapi penuh maaf terhadap orang lain, suatu erudisi yang jauh di atas rata-rata dengan kesediaan mendengar dan menyimak apa yang dikatakan orang lain, bahkan oleh mereka yang lebih muda dan jauh kurang pengalamannya daripada dia sendiri.

Saya memperkirakan bahkan orang yang bertentangan pendapat dan terlibat dalam debat dengannya akan tetap merasa diri sebagai pihak yang dihargai dan dihormati oleh seseorang yang mempunyai kehormatan. Asmara pastilah bukan seorang yang mencari kemegahan di atas kekalahan orang lain meskipun dia dapat mengambil sikap tegas untuk menolak ketidakadilan dan siap berjuang menentang kekerasan politik.

Kadang-kadang terpikir juga apa kira-kira yang dapat diajukan sebagai kekurangan rekan ini? Setiap kali ada janji rapat, dia selalu tepat waktu. Kalau dia tak sempat datang, dia akan memberi kabar selalu dengan penyesalan, seakan-akan dia tidak melakukan tugas yang amat penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com