Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Relokasi, Solusi Menyelamatkan

Kompas.com - 31/10/2010, 12:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie berpendapat, relokasi warga di Kepulauan Mentawai tetap merupakan solusi bagi mereka yang bertempat tinggal di kepulauan tersebut dari ancaman tsunami. Hal itu dikatakan Marzuki dalam pernyataan persnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/10/2010) malam.

Menurutnya, relokasi adalah solusi yang bisa menyelamatkan dari jatuhnya korban jiwa karena bencana serupa. "Masalah relokasi yang diributkan, saya yakin ini akan menjadi solusi untuk menyelamatkan saudara-saudara kita dan tidak merupakan pemborosan dalam rangka recovery dan rekonstruksi. Hematlah uang negara dan bantuan sosial dari mana pun demi memberi rasa aman bagi kehidupan saudara-saudara kita di Pulau Mentawai," ujarnya.

Masih mengutip pernyataan persnya, Marzuki mengungkapkan, Mentawai berada di jalur gempa dan bisa berpotensi tsunami. "Sudah berkali-kali gempa terjadi di wilayah tersebut, tapi kita kurang peduli. Saya tidak tahu bagaimana kondisi daratan di Mentawai, apakah ada tempat untuk menyelamatkan diri apabila ada peringatan tsunami," kata Marzuki.

Jika tak ada tempat untuk menyelamatkan diri, menurutnya, secanggih apa pun alat pendeteksi dini tidak akan mampu menyelamatkan. "Karena lokasinya jauh dari Sumatera. Saya tidak menginginkan ada lagi musibah yang berakibat korban meninggal karena nyawa manusia siapa pun harus diselamatkan," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, harus dipikirkan solusi relokasi warga ke tempat lebih aman. Relokasinya, menurut dia, ke lokasi di luar jangkauan tsunami. "Buat akses jalan menuju pantai untuk mereka melaut. Kalau memang Pulau Mentawai sudah tidak ada jaminan aman, kita mempunyai wilayah yang luas yang bisa menampung saudara-saudara kita tersebut. Dari jaman dulu transmigrasi adalah hal yang biasa. Sebagian besar mereka sukses dan sejahtera di daerah baru, daripada membiarkan mereka tetap miskin di tempat yang lama," paparnya.

Ia melanjutkan, "Kalau sudah difasilitasi tetap tidak bersedia, seperti kasus Mbah Maridjan, sudah akan dievakuasi tapi menolak, maka risiko tersebut sudah menjadi tanggung jawab pribadi. Walaupun ada kewajiban kita untuk memaksa demi nyawa manusia. Demikian juga Pulau Mentawai, kalau tidak mau direlokasi, konsekuensi tinggal di tepi pantai yang rentan gempa pasti ada saatnya kena tsunami lagi".

Akan tetapi, para pemangku kekuasaan, dikatakannya, harus memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat. Terkait bantuan bagi korban tsunami, Marzuki mengaku telah menghubungi Menteri Perhubungan Freddy Numberi untuk segera mengirimkan kapal bantuan. DPR akan melakukan pengawasan penyaluran bantuan dan penanganan bencana pada saat yang tepat.

"Tidak pada saat ini yang justru mengganggu mereka yang bekerja untuk tanggap darurat," katanya. Saat ini, menurut Marzuki, yang perlu dilakukan adalah mendorong relawan dan mereka yang terlibat dalam penanganan untuk mendistribusikan bantuan. "Masing-masing partai juga sudah bekerja bahu-membahu membantu korban. DPR melalui Komisi VIII dan tim khusus lintas fraksi dari dapil musibah yang akan menangani tugas-tugas DPR di daerah gempa. Selebihnya, komisi yang lain bekerja seperti biasa. Kalau nanti ada empati dari anggota Dewan, kita urunan memberikan kepada ahli musibah," kata Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

    Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

    Nasional
    Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

    Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

    Nasional
    PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

    PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

    Nasional
    Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

    Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

    Nasional
    Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

    Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

    Nasional
    PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

    PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

    Nasional
    Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

    Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

    Nasional
    VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

    VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

    Nasional
    La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

    La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

    Nasional
    La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

    La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

    Nasional
    Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

    Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

    Nasional
    Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

    Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

    Nasional
    Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

    Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

    Nasional
    Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

    Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

    Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com