Dalam Perang Vietnam, Hendro berhasil meliput pembebasan 38 orang tentara Amerika Serikat yang dlakukan dalam satu gelombang. Pembebasan tawanan itu berlangsung di Loc Ninh sebagai ibu kota sementara pemerintahan Viet Cong yang terletak di Utara An Loc.
Selain itu ia juga meliput pembebasan tawanan Amerika Serikat dalam beberapa geolombang di Hanoi, Vietnam Utara. Pembebasan tawanan itu dilakukan di bekas penjara Pemerintah Prancis yang disebut ‘Hanoi Hilton’ oleh para penerbang Amerika Serikat.
Dalam Perang Teluk 1991, Hendro melakukan liputan didampingi oleh juru kamera TVRI Bambang Setyo Purnomo. Mereka berdua masuk ke Kuwait dari Dahran, Arab Saudi, pada hari kedua jatuhnya Kuwait ke tangan pasukan Multi Nasional.
Selain meliput peperangan dan konflik bersenjata, Hendro juga meliput operasi kemanusiaan. Di dalam negeri liputan operasi kemanusiaan dilakukan dengan ikut serta dalam Tim Operasi Kemanusiaan Lembah-X di Irian Barat pada tahun 1979.
Hendro juga menuliskan beberapa buku seperti Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor Timur, The Eyewitness to the Integration of East Timor, Operasi Udara di Timor Timur, Perjalanan Seorang Wartawan Perang, Dewan Revolusi PKI – Menguak Kegagalannya Mengkomuniskan Indonesia, dan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.
Hendro ialah pemegang Penghargaan Piagam Penegak Pers Pancasila dari Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, pemegang anugerah Tanda Kehormatan Satya Lencana Seroja dan Satya Lencana Bhakti dari Departemen Pertahanan Keamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.