Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bukan Teror, Ini Perintah Allah

Kompas.com - 24/09/2010, 08:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — M Sofyan Tsauri adalah polisi yang memilih menjadi teroris. Pangkat terakhirnya brigadir sebelum dipecat pada tahun 2009 akibat melakukan poligami dan desersi.

Tak ada kekecewaan atas pilihan hidupnya itu. Sofyan yang turut mendirikan kamp pelatihan kemiliteran teroris di Jantho justru merasa bangga menjadi  teroris. Ia memilih menjadi teroris karena ingin menegakkan syariat Islam di Indonesia.

Berikut penuturan Sofyan Tsauri alias Abu Ahyass alias Marwan di Pengadilan Negeri  (PN) Depok, Jawa Barat, Kamis (23/9/2010), kepada Tribunnews.com:

Saya bukan penyusup atau intel polisi. Saya adalah buah dari dakwah tauhid. Kalau saya susupan, saya tempatnya bukan di dalam sel.

Saya ditangkap bersama istri saya. Kalau mau tahu bagaimana saya ditangkap, tanya istri saya.

Saat penangkapan, suasananya sangat dramatis, ada  tembakan di jalan. Saya bukan susupan. Saya sangat menyayangkan kalau ada yang bilang saya intel penyusup.

Saya sudah memberikan mereka 28 senjata api dan puluhan ribu peluru. Justru saya dikhianati oleh mereka. Saya menjadi kambing hitam atas kegagalan jihad di Aceh.

Jihad Aceh sudah kami rencanakan. Mungkin mereka tidak crosscheck ke sana. Mungkin mereka minim pengetahuan tentang saya. Bisa di-crosscheck ke Polres Depok, siapa saya.

Saya itu awalnya ingin menegakkan syariat Islam untuk membawa Indonesia ke jalan yang lebih baik karena hanya dengan syariat Islam, Indonesia akan menjadi lebih baik.

Tokoh mujahid yang saya suka adalah sosok Dulmatin, dan saya memang sengaja mencari tahu keberadaan dia untuk bergabung. Karena Allah, saya akhirnya bertemu Dulmatin. Kemudian saya dan beliau ketemu di Aceh, lalu mengadakan program latihan di Aceh.

Saya ketemu Dulmatin di Aceh akhir tahun 2008 dan awal 2009. Saya waktu itu sudah desersi. Saya juga bilang sama Dulmatin kalau saya ini desertir polisi karena bulan Juni 2009 dipecat.

Banyak rumor beredar, saya dipecat karena sakit hati, lalu cari jalan lain. Itu salah. Saya sebelum menjadi polisi sudah aktif berdakwah. Kemudian karena tuntutan, dan panggilan dakwah tauhid, saya memilih jalan berjihad.

Saya tidak merasa dikhiananti korps yang thogut (kepolisian). Saya sudah keluar dari polisi, baru saya jadi teroris. Apa yang dilakukan ini bukan tindakan teror. Ini adalah ibadah, ini perintah Allah yang wajib.

Saya bersama Dulmatin sebulan di Aceh. Berkeliling ke semua wilayah Aceh karena mengumpulkan  faksi-faksi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sana untuk jihad. Kami cari orang GAM yang mau bertempur kembali.

Banyak yang mau ikut. Ada yang berasal dari pesantren, mantan-mantan GAM juga ada dan banyak dari beberapa elemen. (Bian Harnansa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com