Ribuan Warga Afganistan Lanjutkan Protes

KUNDUZ, KOMPAS.com - Ribuan warga Afganistan menggelar demonstrasi hari kedua, Sabtu, untuk menentang rencana pembakaran Al Quran oleh seorang pendeta di AS meski sudah ada pembatalan atas rencana tersebut.

Protes terbaru di negara yang tercabik perang itu terjadi setelah muncul ketidakpastian dari Pendeta Terry Jones di Florida, AS dalam membatalkan rencananya untuk membakar Al-Quran yang semula akan dilakukan untuk memperingati sembilan tahun serangan 11 September 2001. Jones, Kamis sore mengatakan, ia membatalkan rencananya tetapi pada Kamis malam memberi pernyataan bahwa ia akan memikirkan kembali pembatalan tersebut.

Rencana Jones itu telah memicu kemarahan di Afganistan dan di seluruh dunia Islam. Presiden Barack Obama memperingatkan, rencana aksi Jones itu bisa sangat menyakiti Amerika Serikat di luar negeri dan membahayakan kehidupan Tentara AS.

Beberapa ribu orang berkumpul di tiga kabupaten di Propinsi Badakhshan, di mana sehari sebelumnya seorang pengunjuk rasa ditembak mati di luar sebuah pangkalan NATO yang dipimpin Jerman, kata Aqa Noor Kentuz, kepala polisi provinsi itu. "Para demonstran telah datang dalam jumlah ribuan untuk memprotes pembakaran Al Quran, meskipun sampai saat ini berlangsung damai. Pasukan polisi kami ada di sana untuk mencegah kekerasan," katanya kepada Reuters.

Jumat kemarin, para demonstran yang diperkirakan mencapai 10.000, orang memadati jalan-jalan di Faizabad, ibukota Badakhshan, seusai shalat Idul Fitri. Pengunjuk rasa juga berkumpul di ibukota Afganistan, Kabul, dan di empat provinsi lainnya.