JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri bertindak cepat menyikapi insiden penyerangan warga ke Polsek Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Selasa (31/8/2010) malam. Jenderal bintang empat itu segera mengutus wakilnya, Komjen Pol Jusuf Manggabarani ke lokasi kejadian.
"Kapolri perintahkan Wakapolri dan tim yaitu propam dan intelijen untuk ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk melakukan investigasi internal dan eksternal," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/9/2010).
Banyaknya korban yang tewas dari kelompok warga dan polisi yang luka-luka akibat insiden itu menjadi penyebab utama Kapolri bereaksi cepat mengirim Wakapolri. "Ini tragedi," tutur Iskandar.
Kerusuhan Buol pecah menyusul tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama Kasmir Timumun pada Senin sore. Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu, akibat penganiayaan oknum polisi. Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, tetapi hari Senin dia tewas di dalam tahanan. Sebagai buntut dari kematiannya, Selasa sekitar pukul 21.30 WITA, ribuan warga mendatangi Mapolsek Biau.
Saat itulah kerusuhan pecah. Puluhan orang luka-luka di pihak polisi maupun warga dan setidaknya lima orang warga tewas dengan luka tembus di kepala. Penembakan ke arah kepala terhadap warga tersebut dipertanyakan karena dinilai tidak sesuai prosedur. Hal tersebut akan diinvestigasi Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.