Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Loper Kompas Ngabuburit

Kompas.com - 30/08/2010, 23:09 WIB

Menurut Asep, hal tersebut karena saat ini orang tengah gandrung mencari dan membaca berita melalui media digital dan elektronika, khususnya internet. Selain itu, harga kompas relatif mahal, namun juga tidak mungkin Kompas dijual murah.

 

"Kalau Kompas dijual murah, malah merusak pasar kami. Tapi, kami tahu sekali, kalau ada program subsidi, pembeli eceran atau pelangan baru dengan harga subsidi, meningkat pesat. Jadi, kami tahu peminat atau pembaca kompas yang belum terjaring masih sangat besar," katanya.

 

Sedangkan Agustinus Triyanto, superintendent daily PT Sirkulasi Kompas Gramedia, mengungkapkan oplah Kompas untuk wilayah Bogor saat ini mencapai 15 ribu dengan pelangganya mencapai 8.000 pelanggan.

 

Mengenai harapan agen adanya subsidi harga Kompas, Agustinus mengatakan, saat ini pihaknya mempunyai program subsidi harga bagi pembeli Kompas di pengecer di Stasiun Besar Bogor, dalam kaitan Bulan Ramdhan. Dengan program itu, para pengguna kereta api listrik yang naik dari stasiun tersebut, dapat membeli Kompas dengan harga Rp 2.000 dari harga Rp 3.500 per ekseplar.

 

"Pasar koran di stasiun tersebut masih terbuka besar. Penumpang KRL per harinya mencapai 45 ribu. Peredaran koran di sana baru 12 ribu sampai 15 ribu," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com