JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi III DPR Fachri Hamzah dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengatakan, ada yang janggal dalam pemilihan dua calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang dipilih Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, yaitu Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas dan pengacara pimpinan KPK Bambang Widjojanto.
Dikatakan Fachri, calon yang dipilih bukanlah calon yang terbaik. Maka itu, guna memeroleh klarifikasi dari Pansel yang diketuai Patrialis Akbar, yang juga Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Komisi III meminta Pansel menyerahkan dokumen wawancara tujuh calon pimpinan KPK.
"Saya meminta agar hari Senin pansel menyerahkan dokumen wawancara semua kandidat untuk kami teliti apakah semua sudah sesuai prosedur dan kepantasan," kata Fachri kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2010) di Jakarta.
Fachri mengklaim mendapat masukan untuk memastikan bahwa KPK bebas dari upaya pelemahan sistematis. "Figur terpilih harus betul-betul berwawasan, berkarakter, dan mengerti tugasnya dari hulu ke hilir sehingga tidak gampang diintervensi oleh siapa pun. Termasuk oleh opini dan politik. KPK hanya bisa selamat kalau tunduk hanya kepada hukum," kata Fachri.
Sebelumnya, Wakil Ketua Pansel KPK MH Ritonga, seusai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jumat, mengatakan, kedua calon tersebut dipilih atas keberaniannya dalam memberantas korupsi, kejujuran, ketegasan, serta memiliki kemampuan dan kompetensi. Kedua orang itu dipercaya mampu membawa institusi KPK menjadi lembaga yang tepercaya dan independen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.