Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Aulia Pohan Bukan Koruptor

Kompas.com - 23/08/2010, 10:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie menilai, keputusan pemberian remisi enam bulan kepada terpidana kasus korupsi dana YPPI, Aulia Pohan dan kawan-kawan, merupakan keputusan yang sudah dilakukan dengan pertimbangan matang oleh Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar.

Jadi, kata dia, tak perlu diributkan. "Lihat saja aturannya. Kalau sudah terpenuhi, enggak usah diributkan. Patrialis sudah menjelaskan secara rinci tanpa ada intervensi," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/8/2010).

Lagi pula, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini berpandangan, Aulia bukanlah seorang koruptor. Menurutnya, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya dinyatakan ikut serta dalam pengambilan kebijakan yang dinilai merugikan negara. Tetapi, tidak ada uang negara yang masuk ke kantongnya.

"Orang korupsi karena kepentingan pribadinya. Aulia apa ada ambil serupiah pun untuk pribadinya? Enggak ada. Jadi kita harus lihat komprehensif, jangan sepotong-potong. Enggak semua koruptor itu betul-betul koruptor," ujarnya.

Apa definisi koruptor menurut Marzuki? "Koruptor itu orang yang makan uang negara yang bukan miliknya. Tapi karena dia (Aulia) sebagai pejabat ikut tanda tangan, makanya dinyatakan terlibat. Tidak semua kasus korupsi itu sama," kata Marzuki.

Dalam proses pengadilan, menurut Marzuki, tidak ada pertimbangan yang menyatakan bahwa Aulia turut menikmati hasil korupsi dana YPPI. Hukuman yang dijalani dinilai sudah memberikan efek jera.

Terkait kebijakan yang diputuskan telah merugikan uang negara, Marzuki justru berpandangan cukup diberikan hukum administrasi. Alasannya, pejabat tersebut tak menikmati uang negara, tetapi hanya terlibat memutuskan kebijakan.

"Dia kan terkena pasal ikut serta. Bukan koruptornya. Kebijakan korup itu kalau menguntungkan dirinya. Mungkin kebijakan keliru, tapi tidak memperkaya diri dia. Cukup bertanggung jawab secara administrasi, dipecat misalnya," ujar Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com