Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajaran Ba'asyir Kerap Disalahartikan

Kompas.com - 10/08/2010, 12:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penangkapan Amir Jamaah Anshar Tauhid (JAT) Ustaz Abu Bakar Ba'asyir bin Abu Bakar Abud menuai banyak komentar dari masyarakat. Tak terkecuali, komentar dari salah satu muridnya, Abu Wildan.

Menurutnya, Abu Bakar Ba'asyir kerap dikait-kaitkan dengan aksi terorisme lantaran sejumlah muridnya keliru mengambil istinbat fatwanya. "Saat ini murid-muridnya Ustaz Abu banyak. Dr Azhari muridnya, Mukhlas juga muridnya. Ustaz itu hanya memberikan fatwa. Yang mengambil istinbat itu adalah muridnya," ujar Abu Wildan, yang juga pernah mengajar bersama Noordin M Top di Luqmanul Hakim, Malaysia, seperti disampaikan kepada Tribunnews.com, Selasa (10/8/2010).

Menurut Wildan, kekeliruan mengambil istinbat dari fatwa Ustaz Abu yang akhirnya diterapkan oleh murid-murid lainnya, seperti melakukan aksi kekerasan lewat bom bunuh diri. "Ustaz Abu mendoktrin jihad, sementara murid-muridnya melakukan ijtihad. Akhirnya ustaz terbawa-bawa. Kalau ustaz langsung, itu enggak mungkin," timpalnya.

Wildan tak menampik, meskipun banyak murid yang berguru kepada Ustaz Abu, aplikasi pemahamannya berbeda. Hal ini disebabkan dari salah pengertian terhadap fikih. Ia mencontohkan, larangan minum khamar yang memabukkan. Oleh murid Ustaz Abu, larangan ini bukan saja berlaku untuk mereka yang hanya minum.

"Mereka berprinsip bukan orang minum khamar saja, melainkan juga orang yang membuatnya, pemilik pabriknya, dan sebagainya. Begitu juga dengan Amerika. Misalnya Amerika membuat kesulitan di Palestina dan Afganistan. Makanya siapa pun yang membantu Amerika harus juga dibasmi," ungkap Wildan.

Lalu bagaimana seharusnya? Menurut Wildan, untuk lebih lanjut, pemahaman ini perlu ditanyakan kepada ulama-ulama lainnya. Pada tahap ini, seseorang harus melakukan konfirmasi. Sementara itu, mereka menerapkan pemahaman menurut kehendak mereka. "Di sini ada miskonfirmasi," katanya lagi. (Tribunnews.com/Yogi Gustaman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com