Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKBP Mardiyani Terima 2.000 Dollar AS?

Kompas.com - 28/07/2010, 15:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — AKBP Mardiyani diduga menerima suap selama proses penyidikan kasus Gayus Halomoan Tambunan. Mardiyani adalah salah satu dari sembilan penyidik yang menangani kasus korupsi dan pencucian uang di rekening Gayus senilai Rp 28 miliar.

Dalam dakwaan Sri Sumartini, Mardiyani pernah memeriksa Gayus mengenai perjanjian kerja sama pengadaan tanah di Jakarta Utara antara Gayus dan Andi Kosasih pada 1 Oktober 2009.

Seperti diberitakan, perjanjian itu fiktif. Saat diperiksa, Gayus tertekan. Gayus lalu mengeluhkan pemeriksaan itu ke Arafat dan menyerahkan uang 4.000 dollar AS. "Tanggal 2 Oktober 2009, Arafat memberikan Mardiyani sejumlah 2.000 dollar AS. Sisanya untuk Sri Sumartini dan Arafat sendiri," ucap jaksa penuntut umum, Harjo, saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (28/7/2010).

Selanjutnya, dalam dakwaan, Mardiyani disebutkan juga menerima 300 dollar AS dari Arafat, setelah Arafat menerima uang 6.000 dollar AS dari Gayus. Uang itu dipakai agar penyidik tidak menahan Gayus dan tidak menyita rumah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, milik Gayus yang diduga hasil tindak pidana.

Lalu, Mardiyani juga diduga menerima sebagian dari suap senilai Rp 3,5 juta setelah memeriksa Roberto Santonius di FX Plaza, Senayan, Jakarta Selatan. Saat itu, Roberto diperiksa oleh Arafat dan Sri Sumartini. Di situlah Roberto menyerahkan uang Rp 5 juta. Sebanyak Rp 1,5 juta diambil Sri dan Rp 3,5 juta dibagi ke Arafat dan Mardiyani.

Seperti diberitakan, Mardiyani hanya dikenakan pelanggaran kode etik profesi di Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, lantaran dianggap lalai saat menangani kasus Gayus. Dia sudah dicopot sebagai penyidik Bareskrim Mabes Polri dan dimutasi ke Detasemen Markas Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com