Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Pelaku, Bersihkan Citra Polri

Kompas.com - 08/07/2010, 10:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua peristiwa teror yang terjadi dalam minggu ini mencoreng citra polisi. Pasalnya, teror dilakukan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan pengungkapan dugaan rekening tak wajar milik sejumlah perwira Polri.

Teror pertama adalah pelemparan bom molotov ke kantor majalah Tempo (Selasa, 6/7/2010). Saat ini Tempo tengah berseteru dengan Polri terkait sampul depan majalah itu, yang menampilkan gambar polisi bersama celengan babi dalam edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi". Edisi tersebut mengupas dugaan kekayaan tak wajar sejumlah perwira polisi.

Teror kedua terjadi pada Kamis (8/7/2010) subuh tadi. Aktivis Indonesia Corruption Watch, Tama Satya Lankun, dianiaya orang tak dikenal. Tama mengalami luka serius di kepala. Sudah beberapa hari ini Tama merasa selalu dikuntit oleh sejumlah orang ke mana pun dia pergi. Tama adalah investigator ICW yang menggali data mengenai informasi rekening tak wajar itu.

Koordinator Kontras Usmad Hamid menegaskan, polisi harus segera menangkap para pelaku teror itu. Pasalnya, dua peristiwa teror ini terjadi bukan dalam situasi kekosongan isu. Mau tidak mau, publik melihat dan mengaitkan peristiwa ini dengan konteks peristiwa sebelumnya, yaitu gonjang-ganjing dugaan rekening tak wajar.

"Jika Polri berhasil menguak, dampaknya bukan hanya menghilangkan tuduhan seputar kaitan laporan rekening jenderal polisi, melainkan juga membantu Polri memulihkan kepercayaan masyarakat luas atas jaminan keamanan dan perlindungan hukum warga yang belakangan dirasakan menurun," ujar Usman.

Pengusutan ini menurut dia harus menguak motif sebenarnya karena bukan tidak mungkin ada pihak-pihak tertentu yang mencoba bermain di air keruh untuk mencapai kepentingan pribadi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

    Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

    Nasional
    Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

    Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

    Nasional
    Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

    Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

    Nasional
    Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

    Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

    Nasional
    Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

    Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

    Nasional
    KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

    KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

    Nasional
    Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Nasional
    Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

    Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

    Nasional
    Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

    Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

    Nasional
    Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

    Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

    Nasional
    Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

    Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

    Nasional
    Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

    Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

    Nasional
    Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Nasional
    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com