Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asep dan Propaganda Sejarah

Kompas.com - 01/07/2010, 02:33 WIB

Saat duduk di semester II, Asep kembali gamang. Ia ingin pindah ke jurusan Bahasa Inggris. Namun, karena takut DO (drop out), ia mengurungkan niatnya.

”Untuk bisa masuk Bahasa Inggris, saya harus keluar dari Sejarah dulu. Tapi, kalau saya tidak lulus tes, kan tidak bisa kembali ke jurusan Sejarah,” katanya. Ia mengurungkan niatnya itu.

Sampai suatu hari sebuah fakta berhasil membuka matanya. ”Ada senior di kampus yang menjadi tentara berpangkat kolonel. Ada pula yang sukses berkiprah di broadcasting, jadi penyiar terkenal, malah ada yang sampai bekerja di UNESCO,” katanya.

Maka Asep pun meneguhkan tekad. ”Ternyata kuliah di Sejarah enggak cuma jadi sejarawan,” tambahnya.

Keteguhan itu membangkitkan semangatnya. Anak pasangan Saih dan Jainab ini makin sibuk berkutat di kampus. Saat duduk di semester III, ia menjadi ketua senat.

Lembaga inilah yang membuat kreativitas Asep makin terasah. Dia mencoba membuat berbagai program yang tak biasa. Pada 2002, dia—antara lain— membuat program Lomba Lintas Sejarah, dari satu museum ke museum lain di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) untuk pelajar SMA.

”Konsepnya mirip acara Amazing Race yang disiarkan salah satu televisi berlangganan. Padahal, sebelumnya saya belum pernah menonton acara itu,” kata Asep.

Misinya, memperkenalkan museum dan sejarah kepada siswa dengan format berbeda. ”Saya sendiri merasakan pelajaran Sejarah itu membosankan dan membuat ngantuk. Makanya, saya berusaha membuat belajar sejarah itu menjadi menarik,” kata Asep.

Cikal bakal

Acara itu kemudian menjadi cikal bakal Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang dia dirikan. Sebuah komunitas yang dibentuk Asep dengan misi mengajak generasi muda agar mengenal sejarah bangsa sendiri.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

    Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

    Nasional
    Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

    Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

    Nasional
    Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

    Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

    Nasional
    KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

    KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

    Nasional
    Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

    Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

    Nasional
    Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

    Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

    Nasional
    Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

    Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

    Nasional
    Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

    Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

    Nasional
    Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

    Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

    Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

    Nasional
    Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

    Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

    Nasional
    Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

    Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

    Nasional
    Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

    Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

    Nasional
    Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

    Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

    Nasional
    Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

    Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com