Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Majalah Tempo Dijual Rp 50.000

Kompas.com - 28/06/2010, 17:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Majalah Tempo edisi 28 Juni-4 Juli 2010 yang terbit Senin (28/6/2010) langka di pasaran. Sejumlah penjaga toko majalah, lapak, hingga loper-loper koran dan majalah di Jakarta mengatakan, pada edisi kali ini mereka nyaris kehabisan stok.

Itu terlihat dari pantauan di sepanjang Jalan HR Rasuna Said, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Diponegoro, hingga Jalan MH Thamrin, Jakarta.

"Habis diborong polisi," ujar Ahmad, seorang pemilik lapak koran dan majalah yang ditemui Kompas.com di depan Pasar Festival, Jakarta Selatan, Senin sore.

Ahmad yang mengaku memiliki tiga majalah Tempo mematok harga Rp 50.000 per majalah. Padahal, harga normal majalah tersebut hanya Rp 27.000.

Sementara itu, di toko majalah News Stand di Pasar Festival di pusat perbelanjaan Setiabudi 1, majalah bergambar polisi yang sedang membawa beberapa celengan babi tersebut tak tampak.

Hal yang sama terjadi di sejumlah lapak koran dan majalah di Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Diponegoro, dan Jalan MH Thamrin.

Pada umumnya, mereka memberikan keterangan serupa. Sementara itu, dua loper koran yang ditemui Kompas.com di Jalan Diponegoro memasang harga Rp 35.000 per majalah.

Loper mengaku bernama Anton itu menyebutkan, kali ini dia hanya mendapat empat eksemplar Tempo dengan keuntungan Rp 4.000 per eksemplar. "Saya harus setor Rp 31.000 per majalah ke bos saya," ujar Anton.

Sebelumnya, saban Senin, Anton mengaku mampu menjual majalah Tempo secara eceran sebanyak 15 buah. Untuk setiap majalah, Anton mengaku memperoleh laba Rp 5.000 karena dia hanya menyetor Rp 22.000 per eksemplar.

Anton menceritakan, agen-agen majalah Tempo di Blok M dan Ciledug sempat menahan stok majalah dan hanya menjualnya kepada langganan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com