Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir KPK Dibajak Pembela Koruptor

Kompas.com - 13/06/2010, 21:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang sudah mendaftarkan diri sebagai calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Namun, Indonesia Corruption Watch atau ICW mengaku pesimistis terhadap reputasi mereka.

Alasanya, dari para pendaftar yang umumnya kalangan advokat dan pegawai negeri itu, belum muncul yang mempunyai keinginan kuat menyelamatkan KPK.

Koordinator Bidang Hukum ICW Febri Diansyah justru khawatir KPK dibajak calon-calon tersebut. "Kami khawatir KPK dibajak dari calon-calon itu. Belum ada ada calon yang menjanjikan, " kata Febri di kantor ICW, Jakarta, Minggu (13/6/2010).

ICW mengaku tak merekomendasikan satu pun nama calon dalam seleksi kali ini, sebagaimana seleksi periode sebelumnya. 

Pertimbangannya, belajar dari pengalaman seleksi sebelumnya, nama yang direkomendasikan ICW justru terjegal di DPR. "Jadi, sekarang kami tak mendorong siapapun," ujarnya.

ICW berharap, di hari terakhir pendaftaran besok akan muncul nama yang memang berniat menyelamatkan KPK. "Sekarang tinggal bagaimana mendorong orang-orang baik untuk menyelamatkan KPK," ujarnya.

Di hari terakhir pendaftaran, ICW mengimbau panitia bisa mewaspadai orang-orang yang memang titipan koruptor dan titipan pemerintah.

"Kemungkinan besar titipan koruptor dan kekuatan politik untuk menjaga kepentingannya. Atau titipan pihak yang berkasus itu ada. Secara kelembagaan, kami tidak percaya panitia bisa menyeleksi pimpinan terbaik. Tapi, ini adalah tantangan bagi mereka untuk menyelamatkan KPK atau memang ingin tenggelam," ujarnya. (acoz)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com