JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Rektor Indonesia menolak rencana DPR untuk mengajukan alokasi dana aspirasi Rp 15 miliar. Forum Rektor menilai, dana aspirasi hanya akan membuka lahan baru korupsi anggota Dewan.
"Itu bisa menyebabkan terjadinya korupsi lagi. Jangan membuat program yang dari awal disinyalir jadi sumber korupsi," kata anggota Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia Suharyadi, di Kampus Universitas Mercu Buana, Jakarta, Rabu (9/6/2010).
Suharyadi menjelaskan, perilaku korupsi yang umum terjadi bukan hanya karena adanya keinginan untuk melakukan korupsi, melainkan lebih karena adanya kesempatan dan kondisi untuk mengambil apa yang bukan menjadi haknya. "Nah, untuk mengeliminasi korupsi, caranya adalah hilangkan kesempatan itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Suharyadi mengimbau agar DPR membatalkan rencana dana aspirasi tersebut. Ia mengatakan, masih banyak program-program prorakyat lain yang masih belum terealisasi. "Kami melihat sistem birokrasi kita ini juga sudah buruk. Itu juga harus dibenahi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.