Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Kuda Hitam

Kompas.com - 19/05/2010, 18:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktur Riset Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menilai, kandidat ketua umum Partai Demokrat Marzuki Alie berpeluang terpilih pada detik-detik terakhir pemilihan. "Jika ditilik lebih dalam, bukan tidak mungkin Marzuki Alie bisa jadi kejutan pada detik-detik akhir pemilihan," kata Yunarto Wijaya di Jakarta, Rabu.

Menurut Yunarto, konstelasi perebutan ketua umum Partai Demokrat semakin panas. Perang pernyataan terus terjadi di antara kandidat.  Yunarto menjelaskan, sampai saat ini ada dua calon sudah mendeklarasikan diri secara formal, yaitu Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.

Namun apabila diteliti lebih dalam, Marzukie Alie yang tidak mendeklarasikan diri justru memiliki indikator yang bisa menguntungkan. Menurut Yunarto, sikap politik Marzuki yang berbeda dari dua kandidat ini, justru sangat menarik.
"Marzuki cenderung tidak agresif dalam kampanyenya, bahkan tidak melakukan deklarasi secara formal," kata Yunarto yang namanya pernah dicatut oleh tim Andi Mallarangeng.

Menurut Yunarto, beberapa indikator yang bisa menguntungkan Marzuki, di antaranya, perang kampanye (head to head) yang keras antara Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Dalam situasi ini, justru terjadi kanibalisme suara akan terjadi di antara kedua kandidat ini.

"Suara Marzuki Alie justru akan cenderung solid karena tidak masuk dalam wilayah pertarungan ini," kata Yunarto.
Selain itu, Marzuki memiliki atribut "senioritas" yang tidak dimiliki oleh dua kandidat lain. Usia matang dan pengalaman bisa menjadi suatu kelebihan dikaitkan dengan kebutuhan PD akan sosok ketum yang mampu melakukan konsolidasi terhadap semua elemen partai.

"Marzuki Alie juga dikenal memiliki hubungan baik dengan petinggi partai lain," kata Yunarto.  Hal ini, kata dia, bisa bermanfaat dalam proses konsolidasi eksternal yang harus dilakukan oleh seorang ketum partai dalam menjaga hubungan koalisi yang sudah dibangun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com