JAKARTA, KOMPAS.com — Ada kekhawatiran, jika bukan Andi Mallarangeng yang menang sebagai ketua umum Partai Demokrat, maka figur Susilo Bambang Yudhoyono yang saat ini merupakan tokoh sentral di tubuh partai akan ditinggalkan.
"Kalau dilihat pernyataan tim sukses yang lain, ada yang mengatakan akan modernisasi memisahkan diri dari SBY. Saya membaca niat untuk memisahkan SBY dari Demokrat itu kelihatan, terbacalah," kata Panangian Simanungkalit, anggota tim sukses calon ketua umum Partai Demokrat (PD), Andi Mallarangeng, seusai diskusi terbatas Menuju Kongres Partai Demokrat yang Demokratis di hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (18/5/2010).
Padahal, kata Panangian, SBY sebagai tokoh sentral, sosok pengambil keputusan akhir, dan tokoh pemersatu partai yang tidak mungkin ditinggalkan. "Ini karena budaya kita, karena kita sulit sepakat, dan demokrasi Indonesia masih mengunggulkan figur," tambahnya.
Menurut hasil penelitian Kompas yang disampaikan Panangian, suara Partai Demokrat terus naik karena pengaruh figur SBY sebagai Ketua Dewan Pembina PD. "Analisis Kompas sekitar dua hari lalu, PD naik karena dilihat dari SBY dan pengurus partai. Nilai kurang partai, kurang kritis. Kualitas pengurus partai yang dulu harus diperbaiki. Itu tugasnya kongres," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat politik Muhammad Qodari dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa calon ketua umum PD yang akan menang adalah calon yang mendapat dukungan SBY dan Dewan Pengurus Cabang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.