Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartini dan Perubahan Iklim

Kompas.com - 21/04/2010, 03:04 WIB

Perubahan iklim sebenarnya adalah manifestasi dari pembangunan patriarki, sebagaimana dijelaskan Vandana Shiva (1988) dalam Valentina (2003) bahwa, "Pembangunan tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk dari ideologi (negara-negara maju) patriarkis yang memenderitakan kaum perempuan dan merusak lingkungan negara-negara Dunia Ketiga."

Oleh karena itu, adalah penting melihat keterkaitan yang kuat antara perempuan dan lingkungan, serta membangun kehidupan dengan nilai-nilai ekologis, feminis, dan sosialis.

Paling rentan

Dampak perubahan iklim semakin terasa oleh semua orang, namun menurut PBB, perempuan adalah pihak paling rentan terkena dampak perubahan iklim, karena ada pengabaian pengalaman, pengetahuan, dan pandangan perempuan tentang lingkungannya, serta peran dan konstruksi sosial yang diembannya.

Masalah perubahan iklim bukan semata isu politik dan ekonomi, tetapi juga menyangkut isu kemanusiaan karena berkaitan dengan air, pangan, dan kesehatan.

Permasalahan yang timbul akibat perubahan iklim membuat beban perempuan menjadi semakin berat, karena perempuan berperan besar dalam pemenuhan air, pangan, perawatan keluarga, dan berkontribusinya dalam menanggung perekonomian keluarga.

Di banyak tempat, musim kering berkepanjangan menimbulkan kelangkaan air bersih dan gagal panen, sedangkan musim hujan dan lingkungan yang rusak telah menimbulkan banjir.

Selain itu, perubahan iklim yang ekstrem berpotensi menimbulkan juga bencana alam seperti angin topan dan tsunami.

Dalam perspektif ini, Women`s Environment and Development Organization (2008) menyatakan, perempuan paling rentan menjadi korban bencana karena memiliki keterbatasan bertahan hidup, seperti kemampuan berlari dan berenang.

Selain itu perempuan cenderung tidak mempunyai akses ke siaga bencana, mitigasi, dan rehabilitasi, akibat peran dan konstruksi sosial unik yang diembannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com