Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia UN Makin Menggurita

Kompas.com - 16/04/2010, 11:05 WIB

Untuk pekerjaan yang mendebarkan itu, Kiper memperoleh upah Rp 1 juta per eksemplar soal. Tak hanya soal UN SMA, tetapi juga soal UN SMP. Biasanya soal sudah terkumpul lengkap sepuluh hari atau sepekan sebelum UN dimulai.

Kancil hanya sekali mengambil langsung naskah soal itu dari tangan Kiper. Hari-hari berikutnya, dia meminta bantuan Ster, sebut saja begitu, dengan upah Rp 2 juta.

Sampai kini, Kiper tak pernah tahu rumah tinggal Kancil dan di mana dia berada. Dia tak tahu pula naskah- naskah soal yang dia curi itu dibawa Kancil ke mana. Kancil hanya pernah bilang bahwa dia orang dinas pendidikan.

Guru bimbel

Kancil lalu menyerahkan naskah soal kepada guru bimbingan belajar (bimbel) yang dia yakini bisa mengisi jawaban soal-soal yang menentukan masa depan siswa-siswi itu. Dari sanalah formulasi jawaban itu dia dapat dan dijual kepada para bawahannya dengan harga suka-suka, bisa ratusan ribu sampai belasan juta.

Suatu hari, Komunitas Air Mata Guru (KAMG), organisasi yang peduli dengan pendidikan, mendapatkan salinan naskah UN itu. Dari bukti itu, Poltabes Medan menangkap Kiper, Ster, Beteng, Kuda, dan Pion. Adapun Kancil, Bear, dan para pengisi jawaban soal itu masih dikejar polisi.

"Identitas mereka sudah kami kantongi. Kalau uang mereka sudah habis, pasti pulang sendiri," kata Kepala Poltabes Medan Kombes Imam Margono.

Kesuksesan Poltabes Medan mengungkap jaringan sindikat pembocor soal UN ini merupakan kesuksesan sekaligus pintu masuk untuk mengungkap jaringan serupa di daerah lain. Selama ini kebocoran soal UN seperti bau kentut, tercium baunya tetapi tidak jelas bukti dan asalnya. Ini sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah karena bukan hanya soal UN yang bocor.

Beteng bercerita, dia beberapa kali membantu peserta ujian seleksi masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan cara meminta peserta membuka ponsel secara sembunyi-sembunyi saat ujian berlangsung. Secara periodik, rekan Beteng di luar sana mengirim jawaban-jawaban itu. Tentunya berdasarkan naskah soal yang telah mereka curi.

Beteng juga memperoleh informasi dari Kancil bahwa jaringannya kerap membantu meloloskan calon mahasiswa kedokteran, peserta SPMB, dan calon PNS. Caranya identik, melalui pencurian naskah ujian. Nah, lho!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com