Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 31 DPO Teroris (1)

Kompas.com - 19/03/2010, 00:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian hingga saat ini telah menangkap 40 tersangka teroris kelompok Aceh di sejumlah wilayah di Aceh dan Jakarta. Tujuh di antaranya tewas tertembak saat kontak senjata. Saat ini, kepolisian masih memburu 31 teroris lain yang masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

"Ada 71 tersangka kelompok radikal bersenjata yang melakukan latihan militer di Aceh," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Kamis (18/3/2010).

Dari laporan hasil operasi yang dilakukan Polri, tujuh teroris yang tewas tertembak adalah Dulmatin asal Pemalang, Jaja alias Slamet asal Bandung, Uzt Ardi alias Arham asal Bandung, Iwan Suka Abdulah asal Aceh, Marzuki asal Aceh, Ridwan alias Nico asal Sulawesi Selatan, dan Hasan Nur alias Blackberry asal Filipina.

Berikut nama-nama 31 DPO teroris. Diharapkan masyarakat yang mengetahui keberadaan mereka dapat memberikan info ke nomor telepon Densus 88 Antiteror di nomor 08116809090, 0811216777, dan 08121298686.

1. Uzt Abu Yusuf alias Mustaqim. Dia adalah pemimpin latihan, pelatih menembak dan map reading. Pria asal Lampung itu lulusan akademi militer Jemaah Islamiyah Kamp Hudaibiyah Mindanao.

2. Uzt Ziad alias Deni Suramto alias Toriq asal Solo

3. Uzt Ubaid alias Adi alias Jakfar asal Magetan

4. Abu Asma alias Pandu asal Solo

5. Rakhmat alias Tono alias Bayu Seno asal Solo

6. Usman alias Gito asal Lampung

7. Firin alias Rambo asal Solo

8. Abdullah Sonata. Dia adalah mantan napi kasus teroris yang menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top selama pelarian serta terlibat dalam perencanaan latihan dan perekrutan peserta latihan militer.

9. Pak Tuo alias Saptono asal Bandung. Dia salah satu pemegang saham Ekspedisi Sajirah.

10. Maulana alias Mukhlis alias Ruslan alias Lukman alias Zakaria asal Bogor. Dia bergabung dengan MILF di Pos Pawas, Mindanao. Dia bekas tahanan ISA Malaysia atas kasus percobaan pembunuhan Matori Abdul Djalil.

11. Mushab alias Subgho alias Holil. Dia bersama Dulmatin di Pamulang melakukan pengkajian (sisi Ruqyat) dalam taklim.

12. Kamal alias Abdul Hamid. Dia mencari target Amaliyah di Banda Aceh dengan melakukan survei lokasi yang akan dijadikan target.

13. Tongji alias Warsito alias Hasbi asal Pamulang.

14. Ali alias Fani asal Pamulang. Dia adalah adik ipar Dulmatin.

15. Babe alias Abu Hamzah alias Reza. Dia adalah sepupu artis Shireen Sungkar asal Ciledug.

 

(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com