Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi, Tuntutan untuk Saefudin Zuhri Tak Sampai 15 Tahun

Kompas.com - 17/03/2010, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan tindak pidana terorisme, Saefudin Zuhri, diprediksi akan mendapatkan tuntutan di bawah 15 tahun penjara. Demikian dikatakan kuasa hukumnya, Asludin Hazani, sebelum pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum yang diketuai Totok Bambang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (17/3/2010).

"Seharusnya lebih rendah dari Abdurrahman Thaib di bawah 15 tahun. Kalau saya lihat peran Saefudin tidak signifikan," ujar Asludin kepada wartawan seusai menemui Saefudin di tahanan sementara sebelum sidang.

Asludin menilai peran Saefudin hanya mempertemukan Abdurrahman dengan Noordin M Top. Hanya sejauh itu. Sementara Saefudin tidak mengetahui pertemuan antara Abdurrahman dan Noordin. "Dia hanya fasilitator pertemuan Abdurrahman Thaib dan Noordin M Top," ucapnya.

Selain itu, ujar Asludin, seluruh kejadian teror dilakukan kelompok Palembang, misalnya, pembunuhan berencana Dago Simamora dan menyembunyikan bom serta bahan peledak. "Kejadian di Palembang murni dilakukan teroris dari Palembang. Walaupun JPU mengatakan Saefudin terlibat," ungkapnya.

Perkenalan Saefudin dan Abdurrahman Thaib terjadi saat berkunjung ke Pesantren Anis Sugandi di Palembang. "Setelah pertemuan itu, di situlah Saefudin Zuhri memfasilitasi pertemuan Abdurrahman Thaib dengan Noordin. Saefudin sendiri bertemu dengan Noordin saat pernikahan Arina," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com