Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawal Dulmatin Kerap Berkunjung ke Sebuah Kontrakan di Pamulang

Kompas.com - 10/03/2010, 17:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pengawal Dulmatin, Ridwan dan Hasan, yang tewas dalam penyergapan polisi, diketahui kerap berkunjung ke sebuah kontrakan di Gang Madrasah, Jalan Salak, RT 3 RW 3, Pamulang. Keduanya diketahui sering datang ke kontrakan sepasang suami istri bernama Marko dan Tari. 

"Iya sering ke sini. Tadi saya lihat berita di televisi. Dua orang itu sering ke rumahnya Marko dan Tari," kata Eka Hutagalung, tetangga Marko dan Tari, di Gang Madrasah, Jalan Salak, Pamulang, Rabu (10/3/2010). 

Eka mengaku tahu dan mengenali wajah Ridwan dan Hasan setelah melihat berita jumpa pers pengungkapan tersangka teroris di Mabes Polri. Sebelumnya, ia dan warga lainnya kerap melihat keduanya datang berkunjung ke rumah Marko dan Tari tersebut. "Mereka cukup sering datang. Kalau di sini suka dari siang sampai malam," tuturnya. 

Eka mengatakan, pasangan tersebut, Marko dan Tari, sudah tinggal mengontrak di kawasan tersebut selama lima bulan terakhir. Mereka mengaku sebagai suami istri. Keduanya tiba-tiba langsung menghilang setelah penggerebekan polisi di Warnet Multiplus, Selasa. "Kemarin sekitar jam lima, polisi datang ke sini. Dia geledah itu kontrakannya," katanya.

Namun, rumah dalam keadaan kosong. Eka mengatakan, polisi terlihat membawa beberapa jeriken dan kardus-kardus dari dalam kontrakan. "Polisi cuma bilang kalau ini ada hubungannya sama yang di ruko Warnet Multiplus itu. Terus langsung dipasang garis polisi," ujar Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com