Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Wakil Ketua DPR Kecewa terhadap Marzuki Alie

Kompas.com - 02/03/2010, 13:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, Anis Matta, dan Pramono Anung ungkapkan kekecewaan terhadap Ketua DPR RI Marzuki Alie yang memutuskan sesuatu tanpa komunikasi dengan mereka. Padahal, kepemimpinan DPR RI bersifat kolektif kolegial.

Baik Priyo, Anis, maupun Pramono sama-sama mengaku terkejut ketika Marzuki mengetuk palu untuk memutuskan bahwa pembacaan dan pengambilan keputusan terhadap pandangan akhir Pansus Century dilakukan dalam dua kesempatan paripurna yang berbeda.

"Saya terkejut, Pak Marzuki kok langsung ketuk palu. Pimpinan kan kolektif kolegial harusnya keputusan strategis itu harus diambil dengan keputusan bersama," tutur Pramono sesaat seusai peristiwa ricuh dalam paripurna, Selasa (2/3/2010).

Dalam paripurna, waktu pengambilan keputusan memang diperdebatkan dengan sengit. Kelompok pro dana talangan (bailout) mendukung keputusan Badan Musyawarah yang menetapkan bahwa pengambilan keputusan diambil dalam kesempatan berbeda dengan pembacaan pandangan akhir Pansus.

Berdasarkan keputusan Bamus, Marzuki mengetukkan palu sidang. Namun, hujan interupsi terus terlontar hingga akhirnya seorang anggota naik ke area meja pimpinan diikuti oleh anggota lainnya. Kericuhan pun tak terelakkan. Paripurna pun diskors.

Menurut pihak kontra dana talangan, keputusan Bamus itu sebenarnya bisa dibatalkan dengan keputusan paripurna mengenai waktu pengambilan keputusan. Priyo mengaku tidak pernah ditanyai Marzuki sebelumnya dan dia pun merasa kecewa.

Ketika diminta oleh anggota dewan lainnya untuk mengambil alih sidang pun, dia mengaku tak berhak. "Kami, wakil, tadi didesak untuk mengambil alih pimpinan sidang. Tapi kami tidak mau. Kami berembuk dulu. Kami ingin rapat pimpinan pukul dua. Nanti akan dibicarakan keputusan tadi," ujar politisi Golkar ini.

Baik Priyo, Pramono, maupun Anis mengaku bahwa tindakan Marzuki dalam mengetukkan palu terlalu tergesa-gesa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com