Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Century, Susno Takut Dituduh Diperalat Parpol

Kompas.com - 26/02/2010, 17:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Jenderal Susno Duadji mengaku penundaan penyidikan kasus Bank Century di kepolisian ketika ia menjabat sebagai Kabareskrim Polri berdasarkan pertimbangan berbagai hal. Akan digelarnya pelantikan presiden dan wakil presiden saat itu menjadi salah satu pertimbangan.

"Karena kan sebulan lagi pelantikan dan salah satunya yang akan diperiksa ada di situ, jadi timing-nya tidak tepat. Nanti Susno dibilang diperalat oleh parpol lain," ucap Susno saat berbincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (26/2/2010).

Susno sebelumnya pernah menyatakan hal serupa dalam testimoni yang diterima anggota Pansus Hak Angket Bank Century DPR. Namun, ketika dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa testimoni itu adalah konsep buku yang ditulis oleh orang lain.

Susno menjelaskan, meski tahap penyidikan kasus Bank Century ditunda, pihaknya saat itu tetap melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti serta informasi. "Penyidikan itu terkait upaya paksa, penyitaan, pemanggilan, penggeledahan. Itu tidak kita lakukan karena pasti akan geger nanti," kata dia.

Susno mengaku tidak melaporkan rencana pemeriksaan salah satu cawapres saat itu kepada Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri karena masih dalam tahap penyelidikan. Tapi apakah Kapolri mengetahui soal kasus itu? "Gimana enggak tahu, itu kasus besar kok, bukan kasus kecil," jawab dia.

Susno enggan menjawab ketika ditanya apakah sekarang waktu yang tepat untuk melakukan penyidikan berdasarkan hasil Pansus Hak Angket di DPR. "Nanti kita lihat Pak Ito. Pansus sudah bilang seperti itu, Pak Ito-lah nanti yang akan memeriksa itu," ucapnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu lalu menyayangkan pernyataan Kabareskrim Komjen Ito Sumardi kepada wartawan yang menanggapi soal testimoni beberapa waktu lalu. "Saya lihat Pak Ito menanggapi, 'Ah itu ngaco, enggak benar'," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com