Pekanbaru, Kompas
”Saya sudah tak tahan melihat hutan adat kami dibiarkan rusak tanpa pembelaan dari pemerintah daerah. Saya makan hati melihatnya,” ujar Patih Laman di Pekanbaru, Kamis (4/2).
Patih adalah Ketua Suku Talang Mamak yang bermukim di Sungai Ekok, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu. Di lokasi desa itu terdapat hutan Panguanan dan Panyabungan, salah satu dari empat kawasan hutan adat yang pernah terpelihara.
Atas aksinya memelihara hutan itu, tahun 2003 Patih mendapat penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, Kalpataru, dari Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Kementerian Lingkungan Hidup.
Patih Laman yang datang ke Pekanbaru bersama monti adat (pemuka adat), Kantor, dan penghubung, Ameng, mencari informasi keberadaan Rusli Zainal. Ternyata sejak awal pekan ini Rusli lebih banyak di Jakarta.
Hutan adat suku Talang Mamak terdiri atas empat kawasan, yakni hutan Panguanan dan Panyabungan seluas 1.800 hektar, serta tiga kawasan hutan lainnya, yaitu hutan Sungai Tunu (105 hektar), hutan Pusaka Kelumbuk Tinggi Banir (22 hektar), dan hutan Durian Berjajar sekitar 98 hektar.