Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Bendera Hanya Kirim Tim Advokad

Kompas.com - 04/02/2010, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua aktivis Benteng Demokrasi Rakyat atau Bendera, yakni Ferdy Simaun dan Mustar Bona Ventura, tidak akan memenuhi panggilan pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya yang dijadwalkan hari ini, Kamis (4/2/2010). Mereka akan mengirim tim kuasa hukum untuk menyampaikan ketidaksediaan pemeriksaan.

"Sikap saya dan Ferdy tidak akan memenuhi panggilan pertama," kata Mustar ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2010) malam, saat ditanya mengenai pemeriksaan hari ini.

Mustar menjelaskan, hari ini 50 orang yang tergabung dalam tim advokad mereka akan mendatangi Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00. "Tim akan menyampaikan masalah ketidakhadiran kami. Tim juga akan menyampaikan protes keras penetapan tersangka itu," ujarnya.

Ketika ditanya apakah dia dan Ferdy tetap tidak akan memenuhi pada pemanggilan kedua dan ketiga nanti, dia belum dapat memastikannya. "Kita lihat nanti," jawab Mustar.

Seperti diberitakan, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaraan nama baik. Penetapan tersangka atas laporan Siti Hartarti Murdaya dan Andi Zulkarnain (Choel) Mallarangeng. Mereka dijerat dengan pasal 310 , 311 , dan 315 KUHP.

Penetapan tersangka lantaran dua aktivis itu menggelar jumpa pers dan menyebutkan nama-nama anggota tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono saat Pilpres lalu telah menerima aliran dana Bank Century. Mereka yang disebut yaitu Edhi Baskoro Yudhoyono, Hatta Radjasa, Djoko Suyanto, Hartarti, serta Trio Mallarengeng.

Selain anggota tim sukses, mereka juga menyebut LSI, FOX, dan Partai Demokrat menerima uang haram itu. Lalu seluruh anggota tim sukses itu ramai-ramai melaporkan kedua aktivis Bendera ke Polda Metro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com