Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Dubur Dinilai Bentuk Pelanggaran HAM

Kompas.com - 21/01/2010, 14:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jakarta Centre For Street Children, dan Sahabat Anak mengecam tindakan razia dubur anak-anak jalanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ketiga lembaga tersebut menilai tindakan pemeriksaan dubur anak jalanan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum itu adalah bentuk pelanggaran hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). 

Menurut Restaria Hutabarat, perwakilan dari LBH Jakarta, penggeledahan badan seharusnya hanya dapat dilakukan dalam proses penyidikan oleh aparat kepolisian yang dibantu oleh petugas pemeriksaan. Tanpa ada kasus, yang disidik maka penggeledahan badan tidak boleh dilakukan. Selain itu, ia menambahkan, penggeledahan badan merupakan upaya paksa yang harus didasarkan pada proses hukum dan wewenang yang sah, termasuk adanya surat perintah. 

"Proses hukum dan wewenang yang sah ini adalah syarat mutlak dalam semua upaya paksa dan sudah diatur secara tegas dalam KUHAP supaya aparat tidak menggeledah badan seseorang secara sewenang-wenang atau semaunya. Namun, razia dubur ini tidak memiliki prosedur hukum yang jelas, jadi bisa dikatakan melanggar hukum," paparnya saat konferensi pers di Kantor LBH Jakarta, Kamis (21/1/2010). 

Tindakan razia dubur anak jalanan ini, kata Restaria, jika dikaitkan dengan Undang-undang perlindungan anak No. 23 Tahun 2002 sebenarnya juga termasuk bentuk tindakan pelecehan terhadap anak-anak sekaligus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). "Jadi, jika aparat penegak hukum tetap saja melakukan aksi razia tersebut dengan alasan ingin menyelesaikan kasus pelecehan seksual ataupun sodomi anak di negeri ini, itu sama saja mereka memberantas kejahatan dengan kejahatan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com