Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Outbound, "Tradisi Wajib" Beswan Djarum

Kompas.com - 18/01/2010, 16:14 WIB

Setelah 25 tahun program Beswan Djarum digulirkan, terhitung saat ini penerima beasiswa tersebut berjumlah 6.336 orang. Tahun ini, jumlah penerimanya mencapai 450 mahasiswa dari 71 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dan sebagai sebuah tradisi, pelatihan outbound ini masih terus dipertahankan sebagai "ritual wajib" yang harus dijalani oleh seorang penerima beasiswa di setiap angkatannya. 

"Selain besaran beasiswa itu sendiri, saya merasa punya tambahan wawasan baru, khususnya soft skills," ujar Dion Aris dari jurusan Matematika angkatan 2007 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Aris mengatakan, sebelum mengikuti pelatihan ini, dirinya sedang mengalami satu permasalahan pelik yang belum tertuntaskan. Dia mengaku pusing, karena Olimpiade Matematika Nasional tingkat SMA yang ditanganinya dengan jabatan ketua panitia itu mandeg. Banyak persoalan yang tidak bisa ia selesaikan. 

"Dengan ikut ini saya kembali bersemangat, banyak pencerahan yang membuat saya berani mengambil satu tindakan atau keputusan yang selama ini tidak saya lakukan," ujarnya.

Sependapat dengan Aris, peserta lain bernama Chairina dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) mengatakan, pelatihan semacam ini menjadi sangat berharga ketika seorang mahasiswa telah terbuai untuk hanya terfokus pada tujuan akademik saja. Sementara umumnya, banyak lulusan perguruan tinggi itu menjadi merasa gagal karena ternyata tidak bisa memanfaatkan potensi dirinya sendiri akibat terlalu bergantung pada nilai-nilai akademik itu.

"Di sini kita dipaksa untuk mengalahkan rasa takut, berani mengungkapkan pendapat disertai keberanian untuk mempertanggungjawabkan pendapat dan risikonya. Itu tidak akan kita dapatkan di bangku kuliah, dari buku dan dosen," ujarnya.

Sejatinya, penanaman nilai-nilai kepercayaan diri dan kerjasama tim itu sangat lekat pada para peserta outbound. Kendati hanya sebentar, kedua hal itu sepertinya memang muncul di setiap permainan yang digelar.

Setiap saat mahasiswa-mahasiswi itu tersenyum. Setiap saat pula mereka tertawa ceria, kendati selalu harus siaga dan siap menghadapi bermacam masalah secara bersama-sama kendati datang denga tiba-tiba. Seperti bunyi sirene yang memecah kesunyian belantara Cikole petang itu, yang memaksa mereka berpindah ke permainan-permainan selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com